Ekpansi Summarecon di Bidang Pendidikan
Setelah sukses mengembangkan bisnis properti, mal dan hotel kini PT Summarecon Agung Tbk merambah bidang pendidikan melalui Pradita Institute.
Bidang pendidikan kian dilirik oleh para konglomerat di Indonesia sebagai wujud kontribusinya untuk membangun dan kemajuan negeri ini. Hal ini telah dilakukan oleh beberapa group besar yang telah mengembangkan pendidikan, tinggi seperti Sampoerna Group, Ciputra Group, Bakrie Group, Lippo Group, Kompas Gramedia Group, Kalbe Group, Telkom Group dan lain-lain, melalui yayasan yang dikembangkan sebagai bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Hal senada dilakukan PT Summarecon Agung Tbk. Setelah berkiprah selama 42 tahun di bisnis properti, ingin berkontribusi bagi bangsa khususnya dalam bidang pendidikan dengan memprakarsai berdirinya Pradita Institute.
Menurut Adrianto P. Adhi D, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Pradita Institute menjadi salah satu upaya kami dalam mewujudkan visi perusahaan yaitu memenuhi tanggung jawab sosial dan juga misi mengembangkan sumber daya manusia yang berkulitas tinggi. “Melalui Pradita Institute kami akan mendarmabaktikan pengalaman dalam mengelola bisnis dan membangun bisnis properti kepada dunia pendidikan,” kata Adrianto.
Sudino Lim Ketua Yayasan Pendidikan Inti Prima Bangsa, menambahkan Pradita Institute menghadirkan sistem pembelajaran yang dirancang mendekati kondisi kerja yang akan dihadapi oleh mahasiswa, sehingga setiap case study, materi pembelajaran hingga simulasi kerja akan banyak dilakukan langsung di lapangan dengan pendampingan dosen akademisi maupun praktisi.
Dengan formulasi program ini, mahasiswa Pradita Institute, dari mulai semester awal akan memiliki pengalaman dan akses langsung ke dunia kerja dan industri yang diminati. Pradita Institute bercita-cita tidak hanya melahirkan fresh graduate, tapi experienced graduate yang siap berkontribusi di masyarkat.
Dengan tagline; “Develop Nation’s Potential”, Pradita Institute akan turut memberikan kontribusi membangun talenta bangsa agar menghasilkan profesional dan entrepreneur muda yang siap bekerja, berkarya, serta bernilai tinggi. Dengan latar belakang korporasi bisnis yang solid di bawah bendera Summarecon, Pradita Institute merancang konsep pendidikan yang menggabungkan antara perguruan tinggi yang teoritis dan sistematis dengan pendekatan korporasi bisnis yang praktis dan pragmatis.
Konsep pendidikan yang unik ini didukung pula oleh komposisi tenaga pengajar yang berpengalaman dan berkualitas. Dimana Pradita Institute mengkombinasikan para akademisi professional dengan para praktisi aktif. Sehingga dalam aktivitas belajar mengajar nanti, mahasiswa Pradita dibimbing langsung oleh para pelaku di industri yang relevan.
Menurut Prof. R. Eko Indrajit Rektor Pradita Institute, Pradita Institute menawarkan 8 program studi antara lain, S1 Arsitektur, S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Desain Interior, S1 Perencanaan Wilayah, S1 Teknik Sipil, S1 Sistem Informasi, S1 Teknik Informatika dan S1 Pariwisata & Perhotelan.
Terkait biaya kuliah, sayangnya pihak Pradita Institute enggan menyebut secara rinci. Menurut Sudino, biaya pendidikan untuk program studi beragam. Contohnya, untuk program studi Teknik Arsitektur sekitar Rp 100 juta, selama 4 tahun kuliah.
Di bulan Agustus 2017, Pradita Institute juga telah membuka penerimaan mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2018-2019. Adapun jalur penerimaan mahasiswa baru yang disiapkan beragam, mulai dari beasiswa hingga bebas uang pangkal, jalur tes maupun jalur prestasi baik akademik maupun non akademi.
“Tahun ini kami belum menargetkan jumlah mahasiswa yang akan diseleksi untuk masuk Pradita Institute, tapi lebih mengutamakan mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas. 2019, kami siap membuka semua jurusan yang ada,” kata Sudino.