Management

Seni Mengelola Talent Ala Mayora di Era VUCA

Seni Mengelola Talent Ala Mayora di Era VUCA

Corporate HR Director PT Mayora Indah Tbk., Heri Soesanto.

Perubahan dan ketidakpastian dalam menjalankan bisnis perusahaan sangat dirasakan di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Hal ini menjadi tantangan bagi sebuah perusahaan untuk mengatasi situasi ini sebagai bentuk kedewasaan mereka dalam melihat dinamika yang terjadi. PT Mayora Indah Tbk. menyikapi apa yang terjadi dengan bijak. Menurut Corporate HR Director PT Mayora Indah Tbk., Heri Soesanto, situasi saat ini memang banyak perubahan yang terjadi. Ketidakpastian di satu sisi ini menjadi tantangan perusahaan untuk menjadi besar tetapi tetap agile.

Dalam pengelolaan talent, Mayora sangat menyadari setiap karyawannya ingin perusahaan yang aman, nyaman dan berpeluang. Tiga unsur inilah yang diadopsi Mayora. “Satu, kami tidak mudah mem-PHK karyawan. Perusahaan berusaha menempatkan orang di tempat yang tepat. Dan ini sudah terbukti selama ini kami cukup berhasil. Kedua, kenyamanan lingkungan kerja dibangun sebagai cerminan suasana kerja yang nyaman agar lebih produktif. Ketiga, peluang yang diberikan Mayora sangat terbuka menciptakan talent, terbukti 65% posisi untuk manajerial ke atas diisi dari dalam, hasil Management Trainee, hanya sekitar 30% yang dari luar,” ungkap Heri.

Mayora merupakan perusahaan yang multi ras, siapapun yang punya prestasi pasti juga memiliki kesempatan dan peluang untuk memimpin. Kerja sama dengan Mercer diciptakan untuk perihal salary survey yang dibuat dengan mengacu kepada hasil survei. “Mayora employee engagement sebagai bentuk survei kepuasan karyawan untuk menciptakan loyalitas. Hasilnya relatif baik, turn-over karyawan secara nasional per tahun rendah,” tambahnya. Organizational redesign juga dilakukan Mayora dengan membagi organisasi dalam level operasional menjadi per kategori sehingga lebih fokus, tajam, dan memperpendek alur birokrasi.

Menyikapi situasi VUCA, Mayora tentu saja membuat perencanaan dan review rencana. Baginya yang terpenting adalah membangun mindset karyawan. Mayora senantiasa membangun timnya tidak sekedar infrastrukturnya saja tetapi juga membangun soul-nya. Bonding dengan tim untuk sesering mungkin bertemu akan menciptakan soul tersebut.

Program beasiswa untuk anak karyawan dibentuk Mayora dengan sedikit berbeda. Melalui program beasiswa ini dapat memacu karyawan untuk memberikan integritasnya kepada perusahaan. “Kami memiliki beasiswa untuk SD hingga kuliah lalu lanjut boleh kerja di Mayora. Seleksi dilakukan dengan kuota 150 anak per tahun. Kami sebutnya program orang tua asuh yang nantinya akan menjadi anak asuh dari manajer lain di kantor ini,” ungkapnya. Melalui program ini bertujuan memberikan dampak pada karyawan. Selain itu, untuk karyawan muslim, setahun sekali Mayora memberangkatkan untuk umroh bersama pasangannya. Mayora berusaha untuk tidak hanya menuntut karyawan untuk produktif tetapi juga mengakomodir supaya karyawan hidup lebih baik.

Penggunaan Talent Management online untuk mengelola data talent employee dilakukan oleh Mayora. Melalui teknologi tersebut kompetensi dan pengembangan para talent dapat di monitor secara kontinyu melalui program pengembangan individu yang dapat dilihat juga oleh para pimpinan divisi. Bagi Mayora, perubahan sudah terbiasa dialami, dinamisnya sebuah perusahaan adalah bagian dari bisnis Mayora. Perubahan di era VUCA bukan menjadi sebuah masalah. “Siapa yang berhasil mengatasi perubahan ini adalah pemenangnya dan kita akan terus berubah. Perusahaan dengan pertumbuhan yang besar, memberi kesempatan pada talent-nya kesempatan yang besar pula,” ungkapnya. (Reportase: Yosa Maulana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved