Marketing Trends

Rakornas III Calendar of Event 2018 Hasilkan Sejumlah Rumusan

Rakornas III Calendar of Event 2018 Hasilkan Sejumlah Rumusan

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Hotel Bidakara, Jakarta pada 26-27 September 2017 berakhir dengan menghasilkan sejumlah rumusan. Rumusan-rumusan ini akan menjadi landasan dalam menentukan Calendar of Event Tahun 2018 nanti.

Don Kardono, Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi, mengatakan, Calender of Event merupakan daya tarik utama dunia pariwisata maka perlu perlu disusun Calendar of Event yang dikurasi berdasarkan standard internasional yang berkelanjutan, dikelola profesional dan pengembangan audiens yang terjaga. “Keragaman event yang terselenggara di Indonesia baik oleh Pemerintah, masyarakat dan swasta menyebabkan Indonesia dianggap sebagai the archipelago of events,” ujarnya.

Dalam Rakornas ini, Kemenpar memutuskan akan memilih 100 Wonders Events (event utama/premiere) yang tersebar di seluruh Indonesia yang bisa mewakili masing-masing budaya dan diselenggarakan sepanjang tahun. Event tersebut akan ditetapkan pada akhir Oktober 2017 pada saat post Rakornaspar.

Don yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Kurasi Calendar of Event 2018 melanjutkan, di antara 100 event tersebut, nanti akan dipilih 10 event terbesar yang didukung secara khusus dalam jangka panjang. Masing-masing event ini dikaji secara profesional baik impact economic, sosial, dan budayanya.

Kesepuluh event ini sebagai event unggulan yang menjadi fokus pencitraan pariwisata Indonesia. Di samping 100 Wonders event terdapat juga 100 C-Event dan ribuan almanak event. “Sinergi dan kerjasama antara lembaga dan Kementerian terkait dalam penyusunan Calender of Event dapat memaksimalkan kualitas dan dukungan penyelenggaraan event di masing-masing daerah. Sebuah jalan pembentukan Indonesia Incorporated,”ungkapnya.

Selanjutnya, Kemenpar akan menguatkan dukungan melalui semua deputinya. Pertama, dukungan dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara meliputi Premiere Events dalam bentuk dukungan operational cost dan media strategy (P-O-S-E). Lalu, dukungan dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara yakni publikasi secara POP (Pre Event, On Event dan Post Event) – dalam hal ini yang terpenting adalah pre event – yang diproritaskan untuk event yang sudah pasti tanggalnya.

“Sebagai contoh, 3 bulan sebelum hari H, sebuah event dapat dipromosikan secara offline (pameran dan sales mission), dan online (Google, Tripadvisor, Baidu, dan lain-lain). Dari 100 event primer yang sudah dikurasi, ada yang sudah mendatangkan wisman di antaranya JFF dan Pesta Kesenian Bali,” ujar I Gede Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara.

Dukungan dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, meliputi mengembangkan kesiapan destinasi, yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas.”Kami akan mendukung destinasi dengan meningkatkan atraksi melalui kemasan event yang unik dan menarik wisatawan,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizki Ratman. Sedangkan dukungan dari Deputi Bidang Kelembagaan Kepariwisataan melalui pengembangan kebijakan dan meningkatkan kualitas SDM yang mumpuni dalam penyelenggaraan event dan kerjasama antara lembaga.

Menteri Pariwisata Arief Yahya , mengatakan, dalam Rakornas kali ini memgangkat tema “Wonderful Indnlonesia Calendar of Event 2018: Sinergi Mencapai 17 Juta Wisman dan 270 Juta Wisnus di Tahun 2018”. Tahun depan ada dua event internasional yang akan mendatangkan puluhan ribu wisman yakni Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 serta Pertemuan Bank Dunia-IMF di Bali pada Oktober 2018.

Menpar Arief Yahya mengatakan bahwa seluruh program tersebut sangat penting untuk memperkuat unsur 3A, yakni Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas khususnya unsur atraksi wisata berupa festival budaya, alam, dan buatan yang akan menjadi unggulan dan daya tarik pariwisata Indonesia.

Selain itu, Menpar juga mengingatkan bahwa tahun depan akan berlangsung dua event internasional yang akan mendatangkan puluhan ribu wisman yakni Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018, serta Pertemuan Bank Dunia-IMF di Bali pada Oktober 2018. Kedua ajang tersebut tentunya bakal memberikan dampak langsung terhadap pencapaian target 17 juta wisman di tahun depan.

“Tahun 2018 kita ingin punya lebih dari 100 premier event berskala internasional untuk menggenjot kunjungan wisman. Untuk itu perlu ada stimulus di setiap daerah agar menciptakan event berskala internasional masuk dalam Calendar of Event Kemenpar sebagai Wonderful Indonesia Calendar of Event 2018,” ujar Arief.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved