Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

Saham Listing di BEI, GMF Segera Ekspansi

Saham Listing di BEI, GMF Segera Ekspansi

Penawaran perdana saham GMF AeroAsia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, (10/10). (foto: Jeihan Kahfi/SWA)

Anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang maintenance, repair, and overhaul (MRO), PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hasil pendapatan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) GMF AeroAsia akan segera digunakan untuk kebutuhan ekspansi. Dengan dana tersebut, GMF akan memulai pembangungan fasilitas perawatan pesawat di Batam, Australia, Asia Timur, dan Timur Tengah.

Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto, mengatakan, dengan ekspansi GMF ingin menambah global footprint dan mendekatkan ke customer sehingga diharapkan akan meningkatkan revenue perusahaan.

“Kami akan mengembangkan satu tambahan kapasitas fasilitas baru di Indonesia dan pengembangan di luar negeri yang bekerja sama dengan local partner MRO untuk memperluas pasar kami di luar negari sekaligus mendekatkan diri layanan kami. Negara yang sudah MOU dengan GMF antara lain Uni Emirat Arab, Australia, dan dua lagi di kawasan Asia Timur yang sedang tahap penjajakan yakni Korea dan Vietnam,” kata Iwan di Gedung BEI, Jakarta, (10/10/2017).

Selanjutnya, GMF akan segera melakukan peningkatan kapabilitas perusahaan dalam bidang airframe, component, dan engine untuk pesawat. Selain itu, akan memperbarui teknologi dan peningkatan skill tenaga ahli GMF guna meningkatkan daya serap perusahaan secara organik.

Secara prospek bisnis, industri MRO merupakan industri yang menarik dan relatif aman terhadap perubahan kondisi ekonomi, hal ini dikarenakan perawatan dan reparasi pesawat merupakan hal vital dan wajib dilakukan secara rutin oleh semua maskapai penerbangan diluar kompetisi pasar antar maskapai itu sendiri. Bisnis MRO sendiri cukup menguntungkan dengan margin laba mencapai hingga dua digit, dan GMF sendiri mencatatkan pertumbuhan margin laba sebesar 15% pada 2016.

GMF merupakan market leader di Indonesia dan salah satu pemain utama di Asia. Sesuai riset dari Canadian Association of Marketing Research Organizations (CAMRO), kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah diperhitungkan akan mengalami kenaikan jumlah armada pesawat dan pertumbuhan MRO tertinggi, dimana di Indonesia sendiri pasar MRO memiliki nilai US$1 miliar dan dapat tumbuh sebesar 11%. Hal tersebut sejalan dengan wilayah fokus utama ekspansi GMF, dan tema strategis GMF untuk menjadi Total Solutions Provider, yang memberikan layanan terintegrasi untuk seluruh kebutuhan customer.

“Dengan kinerja yang positif, prospek industri yang menjanjikan, dan kepercayaan para dari berbagai pihak, melalui IPO ini kami mengajak masyarakat Indonesia untuk bergabung menjadi bagian dari GMF. GMF mengupayakan untuk dapat memberikan keuntungan bagi seluruh stakeholders perusahaan” ujar Iwan.

Untuk diketahui, hingga tahun buku 2016 EBITDA margin GMF sebesar 26% tercatat salah satu yang tertinggi di industri MRO. Pertumbuhan pendapatan secara konsisten mencapai dua digit selama tiga tahun terakhir, dengan 27,18% pada 2016. Pendapatan GMF pada 2016 adalah sebesar US$ 389 juta, dengan laba bersih sebesar US$ 57,7 juta. Berdasarkan pendapatan yang diraih, GMF menduduki posisi 13 perusahaan MRO di dunia.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved