Fokus Pemerintah Indonesia: Infrastruktur dan Kemaritiman
Pemerintah tengah memfokuskan diri dalam pengembangan infrastruktur serta konektivitas kemaritiman, sehingga kebutuhan terhadap sarana dan fasilitas kemaritiman menjadi penting, di antaranya pelabuhan dan perkapalan.
Namun hingga saat ini pembangunan baru dirasakan di infrastruktur darat, contohnya adalah pembangunan jalan tol, rel kereta api, dan mass rapid transit. Sementara itu, pengembangan infrastruktur maritim masih terbilang minim, misalnya proyek pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung, pelabuhan Bitung, serta pelabuhan di Jawa Barat.
Oleh karena itu, KADIN Indonesia melalui Indonesia Transport, Logistics & Maritime Week (ITLMW) ingin menjadi suatu wadah komunikasi industri dan peluang bisnis yang didedikasikan untuk sektor transportasi, logistik dan maritim di Indonesia dapat menyediakan platform tersebut. Forum ini menjadi wadah bagi para pelaku industri baik lokal maupun internasional dapat berkumpul untuk membahas isu, jaringan, strategi serta menciptakan peluang bisnis baru, dan kampanye pemasaran yang efektif.
Rosan P. Roeslani, Ketua Umum KADIN Indonesia, mengatakan, dalam periode 2014 hingga 2019, pemerintah telah berkomitmen mengalokasikan Rp 5.500 Triliun untuk akselerasi infrastruktur dan konektivitas. Namun, saat ini pengembangan infrastruktur masih belum merata. Untuk mengatasi kendala tersebut, perlu membantu pemerintah untuk mempercepat program pemerataan ini dengan menciptakan suatu wadah yang mewakili berbagai pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, praktisi, dan akademisi.
Indonesia membutuhkan penguatan konektivitas antar dan dalam pulau. Infrastruktur yang terintegrasi antara laut, udara, dan darat sangat dibutuhkan untuk pembangunan yang berkelanjutan, selain pembenahan di sektor-sektor pendukungnya seperti pelayanan publik dan administrasi yang efisien, termasuk layanan bea dan cukai serta keimigrasian yang mumpuni.
Editor : Eva Martha Rahayu