5G Berpotensi Menambah Pendapatan US$ 6 Miliar Bagi Operator di 2026
Ericsson (NASDAQ: ERIC) memprediksi akan ada 1 miliar langganan 5G untuk peningkatan mobile broadband di tahun 2023. Prediskis ini merupakan salah satu statistik utama yang disajikan dalam Ericsson Mobility Report edisi November 2017.
5G akan mencakup lebih dari 20% populasi dunia di akhir tahun 2023 dengan anggapan diluncurkan pertama kali di daerah perkotaan yang padat. Jaringan komersial pertama yang berbasis pada 5G New Radio (NR) diharapkan dapat meluncur di tahun 2019, dan lebih banyak lagi di tahun 2020. Penyebaran awal 5G diperkirakan akan terjadi di beberapa pasar, termasuk Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Cina.
Lalu pada akhir tahun ini, LTE akan menjadi teknologi akses mobile yang dominan. LTE diperkirakan akan mencapai 5,5 miliar langganan dan mencakup lebih dari 85% populasi dunia di akhir tahun 2023. Lalu lintas data seluler diperkirakan melonjak delapan kali, mencapai 110 Exabytes per bulan pada 2023. Semua wilayah mempertahankan pertumbuhan lalu lintas data seluler. Amerika Utara menunjukkan penggunaan rata-rata tertinggi untuk setiap smartphone yaitu melebihi 7GB per bulan pada akhir 2017.
Fokus Indonesia
Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan TIK yang kuat, dibuktikan dengan banyaknya langganan mobile. Ronni Nurmal, Vice President of Network Solution Ericsson Indonesia mengatakan, Indonesia adalah Negara dengan jumlah tambahan pelanggan seluler tertinggi kedua di dunia yakni penambahan seluler bersih sebesar 7 juta pada kuartal ketiga. Diperkirakan jumlah langganan mobile di Indonesia mencapai lebih dari 400 juta pada tahun 2023 dari sekitar 370 juta langganan pada tahun 2017.
“Kami memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah langganan mobile LTE/5G sebanyak lima kali lipat dari tahun 2017 sampai 2023 dan akan menyumbang lebih dari 80% dari total langganan mobile pada 2023. Dengan kata lain, jumlah pada tahun 2017 yang mencapai lebih dari 60 juta akan menjadi lebih dari 320 juta pada tahun 2023,” ujarnya.
5G memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan tambahan sebesar 30% atau US$ 6 miliar untuk operator di Indonesia pada tahun 2023. Ronni melanjutkan, operator dan pemerintah Indonesia harus bersiap untuk menggunakan potensi 5G untuk kepentingan konsumen dan perusahaan di Indonesia. “Ericsson dengan portofolio produk 5G ready Network ini berada dalam posisi untuk membantu operator di Indonesia melakukan migrasi dari 4G ke 5G,” kata Ronni.
Berdasarkan analisis Ericsson terhadap App Annie (aplikasi data pasar industri) untuk Indonesia, ada pertumbuhan yang signifikan dalam pendistribusian paket ataatau data plan pelanggan pada batas yang lebih tinggi dalam 12 bulan terakhir. “Dengan demikian, pangsa pelanggan yang menggunakan data rencana 10 GB atau lebih perbulan telang meningkat dari 13% menjadi 26% di Indonesia,” tutupnya