Listed Articles

Intiland Cetak Laba Rp 350,5 Miliar

Intiland Cetak Laba Rp 350,5 Miliar

PT Intiland Development Tbk. (Intiland) berhasil mencetak laba bersih tahun buku 2010 sebesar Rp 350,5 miliar. Jumlah laba tersebut naik lebih dari 12 kali lipat dibandingkan perolehan laba 2009 sebesar Rp 25,6 miliar. Lonjakan laba bersih ini terutama disebabkan naiknya pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu.

Tahun 2010 Intiland tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 842,7 miliar, naik 118% dibandingkan tahun 2009 senilai Rp 386,8 miliar. Dari sisi operasional, laba usaha naik tiga kali lipat menjadi Rp 258,1 miliar dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 61,3 miliar.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Intiland, Lennard Ho Kian Guan, menjelaskan, sepanjang 2010 manajemen berhasil mengeksekusi dengan baik sejumlah strategi kunci pertumbuhan usaha dalam rangka proses transformasi perusahaan. Strategi tersebut antara lain menggenjot penjualan inventori yang masuk kategori mature, non-core, dan low yielding, serta melakukan strategi ekspansi agresif melalui penambahan cadangan lahan, serta memperbanyak proyek-proyek baru.

Selain itu, Intiland juga berhasil meningkatkan kemampuan dalam membukukan profitabilitas. Ini terlihat dari rasio laba bersih terhadap pendapatan yang melonjak secara signifikan. Jika tahun 2009 nilainya hanya 6,6%, maka tahun 2010 nilainya melesat menjadi 41,6%. “Sepanjang 2010 kami banyak mencapai kemajuan dan membuat berbagai terobosan. Kami berhasil masuk kembali ke dalam radar pasar modal nasional maupun internasional sehingga saat ini banyak investor institusional besar menjadi pemegang saham kami,” ujarnya.

Pencapaian hasil positif di 2010, tentunya menjadi pondasi yang kokoh bagi perusahaan untuk menciptakan pertumbuhan usaha secara masif. Manajemen memutuskan 2011 menjadi tahun pertumbuhan cepat bagi perusahaan. “Perkembangan perusahaan ke depan akan sangat substansial,” imbuhnya.

Sementara itu, dari sisi nilai pendapatan usaha, kontribusi terbesar masih berasal dari penjualan residensial, baik rumah maupun apartemen yakni mencapai 86,4% atau senilai Rp 728,1 miliar. Nilai penjualan dari sektor residensial ini meningkat 171% dibandingkan perolehan di 2009.

Pendapatan dari jasa penyewaan perkantoran dan manajemen gedung menjadi kontributor terbesar kedua, yakni sebesar Rp 40,8 miliar atau setara 8,2%. Disusul berikutnya kontribusi dari pendapatan sarana olah raga dan lain-lain, masing-masing sebesar Rp 32,5 miliar (3,8%) dan Rp12,8 miliar (1,5 %).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved