Listed Articles

Fenomena “Yang Penting Gaya” Berimbas Meningkatkan Penjualan Devices Samsung

Fenomena “Yang Penting Gaya” Berimbas Meningkatkan Penjualan Devices Samsung

Belakangan ini produk devices Samsung banyak mencuri perhatian konsumen. Akibatnya, terjadi lonjakan penjualan. Eka Anwar mengakui hal itu, tapi sayang dia enggan menyebutkan angka penjualannya. “Peningkatan permintaan devices Samsung disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kebutuhan akan fitur atau konten yang kaya dalam satu devices. Kedua, peningkatan dan booming-nya social network. Ketiga semakin canggihnya devices Samsung,” kata Head of Marketing HP Business PT Samsung Electronics Indonesia, itu.

Belum lagi ada fenomena unik di Indonesia. Menurut Eka, kebanyakan orang Indonesia menganut prinsip “yang penting gaya”. Artinya, walaupun tak banyak tahu tentang fitur dan teknologi di dalamnya, kebanyakan dari kita menggunakan gadget yang mahal dan premium hanya sebagai prestise.

Tahun kemarin dan tahun ini, masyarakat dunia, khususnya Indonesia sedang menggandrungi komputer tablet. Dari fenomena yang berlangsung di belahan lain turut berimbas pada kultur di Indonesia, di mana banyak yang mempunyai komputer tablet dari berbagai macam merek. “Semakin canggih devices yang diciptakan, justru semakin banyak diburu banyak orang. Lagi-lagi ini karenakan kebutuhan dan faktor lainnya,” ujar Eka.

Dalam pemasaran ponsel Samsung, Eka lebih banyak melakukan strategi yang unik dan berbeda. Mulai dari konsep beriklan hingga gimmick yang ditawarkan ke masyarakat. Untuk iklan misalnya, konsep iklan Galaxy Tabs Samsung yang sangat khas dan berbeda dimana ada segenggam tangan yang memegang Tabs. Genggaman tangan yang memegang Tabs itu full memenuhi ruang billboard, bahkan hingga menambah space.

Untuk strategi lain, Galaxy Tabs sukses dikenal karena promo yang dilakukan tahun lalu yakni dengan memberikan diskon hingga 1 juta. Walhasil, dari diskon yang lumayan besar itu, Tabs mampu menjadi komputer tablet yang tersukses. Ini bisa dilihat dari antrean panjang dengan ribuan unit yang terjual. Brand awareness khalayak juga lebih cepat sampai dari konsep yang dibuat Eka dan tim ini.

Samsung Mobile tidak hanya fokus pada satu segmen saja. Maka dari itu pendekatannya berbeda-beda. Untuk devices yang segmen middle misalnya, lebih banyak menyasar kalangan anak muda dan mahasiswa (entry level). Bagaimana caranya? Melalui kerja sama dengan universitas, misalnya Binus dalam memberikan informasi dan pengetahuan seputar teknologi yang sedang hot dibicarakan.

Untuk kalangan yang lebih tinggi, di Pacific Place Mall Samsung secara rutin melakukan semacam “diskusi” di mana pengunjung atau pengguna Samsung bisa tanya banyak kepada pakar. “Ini salah satu cara membidik setiap segmen. Beda segmen, beda treatment tentunya,” katanya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved