Mimpi Co-working Space Ini Buka di Silicon Valley

Konsep bekerja di kantor konvensional kini makin ditinggalkan. Ruang kerja bersama atau lebih dikenal dengan co-working space menjadi pilihan para pelaku usaha rintisan (startup) saat ini.

Selain lebih fleksibel, juga banyak menawarkan keunggulan, terutama komunitas yang ada dalam ruang kerja bersama tersebut. Maka itu, tiap penyedia ruang kerja bersama berlomba menawarkan kelebihan agar pelaku usaha rintisan memilih tempat mereka, mengingat kini marak penyedia ruang kerja bersama.

Salah satu yang meramaikan penyedia ruang kerja bersama ini adalah IPActivator yang dikelola oleh 52 Group. IPActivator yang berlokasi di Plaza Semanggi lantai 5 ini, selain menawarkan lokasi yang strategis tentunya juga didukung program yang mendukung usaha rintisan tidak berhenti di tengah jalan.

Menurut Evan Tjandra, CEP IPActivator, mengutip riset dari CBInsights sebab kegagalan usaha rintisan ada empat. Pertama, 42% kegagalan karena yang mereka tawarkan tidak dibutuhkan pasar. Kedua, 29% kehabisan modal. Ketiga, 23 % gagal karena memiliki tim yang buruk. Ketiga, 19% tersingkir karena kompetisi. Dan keempat, 19% gagal karena masalah penetapan harga jasa atau produk.

“Untuk itulah kami menyiapkan platform untuk generasi muda guna mewujudkan ide-ide gila mereka, bukan sekadar menjadi member, tapi juga ada program yang dibimbing expert agar para startup ini bisa mencapai tujuan usaha dengan sukses,” ujarnya.

Selain kolaborasi dengan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik dengan mendukung diwujudkannya unicorn-unicorn baru, IPActivator juga menggandeng STMIK Harvest dalam menciptakan kurikulum yang mendukung metode pembelajaran di program-programnya. “Target kami bukan saja startup, tapi juga para profesional, mahasiswa, pemilik bisnis yang sedang mengembangkan bisnis unit baru,” ujarnya.

Nantinya, bukan banya di Jakarta saja kantornya. IPActivator akan buka di Tangerang, Palembang, Surabaya, Medan, Yogja, Semarang dan bahkan di Silicon Valley Amerika. “Kami menargetkan membuka di Silicon Valley juga dengan alasan agar anak muda Indonesia yang sekolah di sana bisa wujudkan idenya di IP Activator,” katanya.

Evan melanjutkan, mentoring para pelaku usaha rintisan di IPActivator diberikan oleh pendiri bisnis sukses, profesiona, dan top level management perusahaan yang mengajarkan mereka bagaimana menghitung revenue, agar tidak sekadar bakar duit saja.

Edy Wihardja, COO IPActivator, menambahkan, program ditawarkan kepada para usaha rintisan tidak hanya metode di kelas saja, tapi sebenarnya mentoring. “Ada workshop juga untuk para startup dan profesional lebih baik lagi menjalankan bisnis. Kami juga mendukung dengan riset serta sesi networking. Penting bagi startup paham bagaimana melakukan networking, menyampaikan ide-ide di depan para investor, melakukan pitching dan sebagainya, karena mereka kan awam soal ini. Kami juga menjadi jembatan mereka menemukan investor,” terangnya.

Jadi, para member IPActivator selain bisa menggunakan ruang kerja bersama secara bebas selama 6 bulan, juga mendapat bimbingan selama 4 bulan oleh para ahli di bidangnya. Evan menyebut walau baru dibuka tahun ini, sudah ada 20 anggota elit yang akan ditajamkan lagi melalui mentoring program, kemudian akan disaring menjadi 5 usaha rintisan yang akan masuk sit fund. “Untuk menjadi member cukup membayar fee bundling dengan IP space sebesar Rp 5 juta,” katanya.

IPActivator ada dua kelas yaitu Elite dan Speed. Elite merupakan kelas yang diikuti oleh mereka yang telah siap, berpengalaman dan memiliki ide yang sedang dijalankan. Sedangkan kelas Speed adalah mereka yang masih dalam tahap belajar dunia wirausaha tetapi memiliki kemauan untuk mengembangkan usaha rintisan mereka.

Mentor yang akan mendampingi terdiri dari mentor dan sub mentor. Mentor adalah seorang yang memberikan akses lebih luas ke jaringan bisnis, karena mereka adalah profesional yang memiliki posisi tinggi di sebuah perusahaan berskala internasional. Bahkan pemilik bisnis yang sudah mapan juga diundang untuk menjadi Mentor untuk berbagi pengalaman. Sub Mmentor merupakan pemilik usaha rintisan yang sudah berjalan dengan dan pendapatan minimum 500 juta. Sub Mentor juga bisa dari kalangan pekerja profesional yang bekerja di perusahaan lokal, tetapi memiliki pengalaman luas.

IPActivator selain memberikan program untuk perorangan, juga memiliki program untuk grup dari perusahaan-perusahaan yang ingin mengirimkan staff maupun karyawan senior dalam rangka memperkuat tim kerja dan meningkatkan kinerja. IPActivator sangat berguna bagi perusahaan yang berorientasi untuk menciptakan karyawan yang memiliki jiwa entrepreneur.

Tommy Simamora, salah satu mentor yang juga mengelola investasi menuturkan, tidak banyak co-working space yang memberikan mentoring terutama dalam membimbing startups melakukan networking dengan bagus. “Ini penting karena sekarang para investor di Indonesia makin paham bahwa ketika berinvestasi di startup bukan sekadar mendapat kupon kapan pengembaliannya,” jelasnya. Investor juga belajar untuk melihat imbal hasil tinggi dengan mendorong valuasi usaha rintisan meningkat terus. Untuk itu, para pemilik usaha rintisan harus paham bagaimana mempresentasikan ide dengan benar dan mentor yang baik akan mengarahkan mereka dengan tepat.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

# Tag