Pengusaha Thohir Bersaudara Bangun Masjid di Cimanggis
Sebagai tanda bakti kepada orangtua dan memenuhi janji kepada ayahanda, pengusaha Garibaldi Thohir dan Erick Thohir membangun sebuah masjid di wilayah Cimanggis, Tapos, Kotamadya Jawa Barat.
“Ini merupakan tanda bakti kami kepada almarhum,” tutur Garibaldi Thohir yang merupakan putra kedua Teddy Thohir, di sela acara acara peletakan batu pertama, Sabtu (31/3/2018). Garibaldi merupakan CEO dan salah satu pemegang saham Adaro, pemain besar di industri batubara, sedangkan dan Erick Thohir dikenal sebagai Bos Grup Mahaka. Menurutnya, niatan membangun masjid ini sudah ada sejak ayahanda masih hidup.
Salah satu pesan penting soal keluarga yang pernah diucapkan oleh almarhum adalah bahwa sehebat apapun orang, dia tidak akan sukses jika tanpa dukungan keluarga. Karena itu, almarhum selalu menjadikan perhatian terhadap keluarga sebagai hal yang paling prioritas. Setiap anggota keluarga juga ditekankan untuk bisa saling menghargai.
Pembangunan masjid ini dilakukan di Cimanggis, Kotamadya Depok, karena menurut Garibaldi, almarhum ayahanda yang memiliki inisiatif untuk mengembangkan kawasan tersebut. Masjid ini berlokasi berdekatan dengan lapangan golf Emeralda.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga ketua umum Dewan Masjid Indonesia secara resmi meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid yang nantinya bernama At Thohir itu. Nama ini diambil dari nama almarhum Mochamad Teddy Thohir, ayahanda Thohir bersaudara.
Rencananya Masjid At Thohir itu akan dicat berwarna serba putih. “Putih adalah lambang dari kesucian. Kata ini memiliki arti yang sama dengan nama masjid tersebut, yaitu At Thohir, yang juga berarti suci,” ujar Garibaldi yang juga dikenal dengan nama Boy itu.
Arsitektur Masjid At Thohir terinspirasi dari Masjid Agung Syekh Zayed yang berada di Abu Dhabi. Bangunan masjid didesain dengan menampilkan simbol-simbol ikatan keluarga. Masjid tersebut memiliki kubah utama yang paling besar yang terletak dekat dengan mihrab (tempat imam shalat). Kubah ini menjadi simbol sang ayah yang bertugas menjadi imam bagi keluarganya.
Mengikuti kubah utama yang paling besar, terdapat tiga kubah putih berukuran sedang. Menurut Boy, ketiga kubah ini melambangkan putra-putri almarhum yang berjumlah tiga orang (Hireka Vitaya, Garibaldi Thohir, dan Erick Thohir). Kemudian kubah besar dan kubah sedang itu dikelilingi kubah-kubah kecil yang menjadi simbol cucu-cucu almarhum. Semua kubah tersebut berada atas topangan dari bangunan utama. Boy mengungkapkan bahwa bangunan utama ini merupakan simbol sang bunda. “Ibu menjalankan peran penting untuk mendukung dan mempersatukan semua anggota keluarga,” ujar dia.
Makna simbolik di balik arsitektur Masjid At Thohir ini diharapkannya bisa menjadi pengingat bagi semuanya bahwa fungsi keluarga amatlah penting. Pesan tentang pentingnya peran keluarga ini memang sangat kuat ditanamkan oleh almarhum kepada putra-putrinya. Semasa masih sibuk dengan berbagai kegiatan, almarhum tidak pernah lupa untuk selalu meluangkan waktu dan menjaga keluarganya.
Tak hanya menjadi simbol akan pentingnya peran keluarga dalam kehidupan, Masjid At Thohir ini nantinya juga akan jadi tempat ibadah masyarakat. Boy mengungkapkan bahwa secara sosial, masjid ini harus memiliki fungsi yang maksimal. Selain sebagai tempat menjalankan ibadah ritual, dia berharap masjid ini nantinya juga bisa menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat.
Fungsi-fungsi lain dari masjid, seperti sebagai pusat ekonomi, pusat pendidikan, pusat kebudayaan, diharapkan bisa berjalan dengan baik di masjid tersebut. Dengan demikian, Masjid At Thohir nantinya bukan cuma sebagai tempat ibadah ritual, tapi juga merupakan bagian penting dalam proses perkembangan peradaban.
www.swa.co.id