Erajaya Alokasikan Belanja Modal Rp350 Miliar
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Erajaya Swasembada Tbk menyetujui pembagian dividen tunai Rp 110,2 miliar atau 30% dari laba bersih tahun 2017. Artinya, tiap pemegang saham berhak akan menerima keuntungan Rp 38 per saham.
RUPS juga menetapkan alokasi capital expeniture (capex) ataua belanja modal tahun 2018 sebesar Rp350 miliar. Sumber pendanaan capex berasal dari laba yang ditahan, free cash flow dan pinjaman bank. “Anggaran belanja modal Erajaya tahun 2018 sebesar 350 miliar,” jelas Budiharto Halim, Presiden Direktur PT Erajaya Swasembada di sela acara public expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (23/04/2018).
Menurut, dana capex hendak dimanfaatkan untuk peningkatan kinerja usaha dan membiayai ekspansi seperti buka gerai baru. “Alokasi dana belanja modal tersebut dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dengan membuka ebberapa outlet baru Erafone di sejumlah lokasi,” ucap Budiharto menambahkan.
Dalam kesempatan itu, manajemen Erajaya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp28 triliun dibandingkan raihan pendapatan tahun 2017 sebesar Rp 24,22 triliun atau melonjak 17,92%. Sementara itu target laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 380 miliar, atau tumbuh 28,7% dibandingkan laba bersih pada 2017 senilai Rp 339,45 miliar.
Adapun pendapatan Erajaya selama tahun 2017 sebesar Rp23,24 triliun atau naik 17,9% dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp20,55 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan dari beberapa segmen, terutama segmen telepon seluler dan tablet, dan voucher.
Selain itu, perseroan mencetak laba bruto sebesar Rp2,16 triliun di tahun 2017, naik sebesar 20,5% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp1,79 triliun. Sementara, laba komphehensif tahun berjalan Erajaya tercatat Rp348,55 miliar atau naik 35,4% dari tahun 2016 mencapai Rp257,48 miliar.
Hingga akhir tahun 2017, Erajaya sudah memiliki jaringan distribusi yang solid dengan 84 titik distribusi dan 775 gerai ritel milik sendiri. Perseroan juga memiliki kerja sama dengan sekitar 53 ribu toko ritel pihak ketiga sebagai mitra bisnis.
Sementara itu, dalam RUPS Luar Biasa, pemegang saham sepakat melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
www.swa.co.id.