IMF: Krisis Eropa Mengancam Perekonomian Negara Maju
Dalam data prospek ekonomi terbaru di Eropa, IMF mengatakan krisis utang di Yunani, Portugal dan Irlandia bisa menghantam zona Eropa terkait fitur pinjaman bank, meskipun paket penyelamatan perbankan sudah disiapkan. “Hubungan keuangan antar beberapa negara terkakit masalah utang di beberapa negara berpotensi menciptakan risiko kepada prospek perekonomian,” ujar pihak IMF dalam keterangan pers.
“Memulihkan kesehatan fiskal, penanganan bank bermasalah dan melaksanakan reformasi struktural merupakan kunci untuk mengembalikan daya saing perbankan,” kata pihak IMF lagi. Mereka menekankan pentingnya uji coba atau tes kesiapan dan kesehatan bank (stress test). Ini digunakan untuk memaksa bank ‘lemah’ meningkatkan modal baru bagi kualitas keuangan mereka. Regulator perbankan Eropa tengah sibuk menjalankan putara baru stress test yang hasilnya akan diumumkan pada Juni lalu.
IMF memperkirakan zona euro akan meningkat sekitar 1,7% di tahun ini, sama seperti tahun 2010, dan mengalami pertumbuhan sekitar 1,9% di tahun mendatang. Laporan ini dengan asumsi tidak ada krisis utam yang menggelincirkan perekonomian.
IMF juga menyebutkan keprihatinan posisi ekonomi Inggris yang menghadapi ketidakpastian jangka pendek, misalnya pertumbuhan berbalik di akhir 2010. ini berdampak pada percepatan konsolidasi fiskal.
Laporan ini dijeluarkan beberapa jam setelah Finlandia sepakat untuk mendukung paket penyelamatan untuk Portugal. Menteri Keuangan Finlandia mengatakan bahwa pihak mereka siap untuk mengucurkan dana 67 miliar euro. Syaratnya, Portugal harus mulai menbujuk investor swasta menyimpan dana mereka di negara tersebut.
Selain itu, dengan banyaknya negara maju seperti Jerman, Inggris dan Prancis yang memegang oblikasi negara-negara yang terjerat utang, “Kejutan perekonomian dapat menyebar dengan cepat di seluruh Eropa,” tegas IMF.