Profile

Cahyo Utomo

Cahyo Utomo

Baru enam bulan sebagai General Manager Bandung Card, Cahyo Utomo mampu menggandeng 800 mitra bisnis atau merchant untuk bergabung di Bandung Card. Member yang terjaring pun sudah mencapai 3.840, baik orang Bandung atapun luar Bandung. “Semua itu karena networking dan offering yang maksimal, sehingga result-nya, alhamdulillah, sejauh ini baik,” tutur lajang kelahiran Jakarta 24 Maret 1977 ini. Bandung Card, salah satu portofolio PT Bandung Review, adalah kumpulan para pelaku pariwisata Bandung untuk melakukan promosi massal bagi calon konsumennya. Produk ini dikemas dalam sebuah kartu, mirip kartu ATM, yang menjadi pintu bagi para wisatawan untuk mendapatkan privelese dari merchant yang tergabung di dalam jaringan Bandung Card.

Lulusan Teknik Sipil Universitas Parahyangan Bandung dan Rijk Universiteit Van Groningen (double degree) serta MBA dari Institut Teknologi Bandung ini mengaku tertantang oleh bidang yang masih baru baginya itu. “Lagi pula, bisnis ini sangat jarang di Bandung,” kata Cahyo yang membawahkan puluhan karyawan dengan lingkup tanggung jawab pada penjualan, komunikasi pemasaran, promosi, pengembangan SDM (HRD), admin, hingga TI. Ambisi Cahyo, mitra bisnisnya bertambah hingga 1.000 merchant dan menggaet 1 juta anggota dalam 3-5 tahun ke depan. “Prospek bisnis ini cukup cerah dan saya yakin kami bisa mewujudkan itu semua,” ujar penikmat film-film kriminal yang sempat berkarier di Radio Ardan sebagai Account Director ini.

Putra pasangan R. Moeljono dan Endang Pudjiastuti ini ternyata juga mahir berbisnis kuliner. Bersama dua teman ITB-nya, ia membesut Bebek Van Java pada 2006. Sebagai Chief Marketing Officer, ia bertugas melakukan promo, membangun channel dan mengembangkan bisnis Bebek Van Java yang kini sudah memiliki beberapa gerai dan makin ekspansif setelah dikembangkan melalui sistem franchise.

Ario Fajar


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved