30 Juta Perjalanan Wisatawan Nusantara di Momen Mudik Lebaran Gairahkan Industri Pariwisata
Ada sekitar 30 juta pergerakan wisatawan nusantara pada periode Ramadhan-Mudik-Lebaran pada tahun ini. Perhitungannya sebagai berikut:
Rata-rata pergerakan wisatawan nusantara (wisatawan domestik yang melakukan perjalanan wisata di dalam negeri) selama 2018 ini sekitar 20 juta orang per bulan. Di bulan Ramadhan pergerakan wistawan nusantara itu turun hingga sekitar 50%, atau menjadi 10 juta. Ini pergerakan wisatawan nusantara yang rutin. Memasuki liburan Idul Fitri jumlah orang yang mudik mencapai 20 juta. “Jadi, jika mudik lebaran tahun ini mencapai sekitar 20 juta orang, maka pada periode Ramadhan-Lebaran terjadi pegerakkan 30 juta wisatawan nusantara,” kata Menpar Arief Yahya.
Arief Yahya mengatakan, kegiatan mudik Lebaran ini mempunyai peran penting dalam menggerakkan wisatawan nusantara di Tanah Air maupun mendatangkan wisatawan mancanegara.
Melihat potensi pasar yang begitu besar, Menteri Arief Yahya pun menyiapkan sejumlah program, dengan tagline: #PesonaMudik2018.
Untuk menggairahkan industri pariwisata nasional di momen mudik lebaran ini, Kemenpar antara lain melakukan campaign melalui media digital dan media sosial tentang berbagai destinasi wisata dan kuliner lokal di berbagai kota yang menarik dan menggoda untuk dikunjungi dan dicoba. Beberapa di antaranya misalnya, destinasi wisata di Sukabumi: https://bit.ly/2tifkO3 dan video untuk Top10 Kuliner di Bandung yang bisa dilihat di sini: https://bit.ly/2Kb9GU5
Program #PesonaMudik2018 juga dimeriahkan dengan program “Pesona Mudik 2018 Bersama Oleh-oleh Artis”. Program ini dimulai dengan “Launching dan Press Conference Pesona Mudik 2018 Bersama Oleh-oleh Artis”, sekitar seminggu sebelum Lebaran, pada 6 Juni 2018.
Sebagai informasi, Kementerian Pariwisata sejak akhir tahun lalu telah menjalin kerjasama co-branding dengan lebih dari 100 brand, dimana 37 brand diantaranya adalah brand oleh-oleh artis kekinian yang ikut membantu mempromosikan program wisata mudik lebaran di berbagai kota seperti Bogor, Yogyakarta, Solo, Makassar, dan banyak lagi. Para artis sekaligus pemilik oleh-oleh artis-entrepreneur itu antara lain: Prilly Latuconsina, Fitri Carlina, Teuku Wisnu Zaskia Sungkar, Oki Setiana Dewi, Syahrini, Ricky harun, dan Herfiza — yang beberapa di antara mereka ikut hadir di acara launching di atas.
Upaya menggandeng para artist-entrepreneur ini sejalan dengan apa yang diyakini Menpar Arief Yahya tentang para selebritas sebagai endorser. “Para selebritas ini akan menjadi endorser yang luar biasa bagi kampanye pariwisata kita. Seperti sudah sering saya bahas, untuk strategi media saya punya jurus yang saya sebut POSE: paid, owned, social media, & endorser. Tiga yang pertama yaitu: paid media, owned media, social media dijadikan satu, saya namakan convergence media. Sementara unsur keempat yaitu endorser punya peran yang tak kalah penting. Karena, dalam marketing siapa yang bicara itu sangat penting. Apalagi di Indonesia, siapa tokoh yang berbicara jauh lebih penting lagi”, tambah Menpar Arief.
Program #PesonaMudik2018 ini merupakan salah satu bentuk co-creation dalam kerjasama co-branding Kementerian Pariwisata (pemilik brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia), dengan para pemilik brand di Indonesia dan para artist-entrepreneur. Inisiatif co-branding partnership ini dilakukan Kemenpar untuk mencapai tiga tujuan strategis. Pertama, untuk semakin mendongkrak brand equity dari brand Wonderful Indonesia di pasar global dan brand Pesona Indonesia di pasar domestik dalam menopang terwujudnya sektor pariwisata sebagai core economy Indonesia. Dengan co-branding partnership diharapkan terjadi sinergi dan “leverage effect” untuk mendongkrak value brand Wonderful Indonesia (WI) dan Pesona Indonesia (PI) serta brand para mitra.
Tujuan kedua, mengembangkan penetrasi pasar dan memperluas exposure brand WI/PI dengan memanfaatkan market network yang dimiliki oleh brand/perusahaan baik di pasar domestik maupun global. Melalui co-branding partnership ini diharapkan brand WI/PI dan brand/perusahaan dapat saling memanfaatkan customer base masing-masing.
Ketiga, dengan co-branding partnership akan terwujud sharing resources antara kedua brand. Co-branding akan menghasilkan penghematan biaya promosi yang substansial karena dengan berpartner maka biaya promosi akan ditanggung secara bersama.
“Branding pariwisata Indonesia tidak bisa dilakukan secara sendirian oleh Kemenpar. Untuk membangun brand WI di pasar global dan brand PI di pasar domestik dibutuhkan kebersamaan dan sinergi seluruh elemen bangsa dalam kerangka Indonesia Incorporated. Untuk itu dengan peran media dan endorser, berkolaborasi dan bekerja bersama-sama kita akan ‘bigger-broader-better together,” kata Menpar Arief.
Kegiatan Pesona Mudik 2018 ini juga didukung penuh oleh Ayana Midplaza Jakarta, BRI dan Rumah Zakat sebagai mitra co-branding. Mengusung semangat Indonesia Incorporated, program ini adalah sinergi yang cemerlang antara pemerintah dengan pihak swasta.
Secara bersamaan, di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, selama dua hari (6-7 Juni 2018) juga diselenggarakan bazar oleh-oleh artist-entrepreneur bekerja sama dengan BRI dan Rumah Zakat. Beberapa brand oleh-oleh artis yang akan meramaikan bazar ini adalah Gigieat Cake, Really Cake, Bebely Cake, Princess Cake, Bandung Kunafe, Cirebon Kelana, Bogor Rain Cake, Batik Trusmi, Solovely Cake dan sebagainya.
Sebagai salah satu bentuk dukungan co-branding, pada bazar dan selama periode mudik, BRI akan memberikan promo menarik pada para konsumen pada setiap pembelian oleh-oleh produk para artist-entrepreneur yang bergabung dalam program baik saat bazar maupun di outlet-outlet para artist-entrepreneur di berbagai kota. Selain itu, untuk setiap transaksi juga sekaligus akan dialokasikan untuk sedekah yang akan dikompilasi oleh Rumah Zakat. Berbagai aktivasi terutama di social media dan program sales promo akan dilakukan di outlet-outlet brand oleh-oleh artis selama periode mudik yaitu H-7 dan H+7.
Pada momen Mudik Lebaran ini, Menpar Arief Yahya juga ikut mudik ke kampung halamannya di Banyuwangi. Menteri yang merupakan warga asli Using (suku khas Banyuwangi), sudah mudik beberapa hari sebelum Lebaran tiba, untuk ikut memeriahkan #PesonaMudik2018.
Jadwal Arief cukup padat. Begitu tiba di Bandara Banyuwangi, Minggu 10 Juni, Menpar Arief langsung bertemu dengan perwakilan dari Nam Air, maskapai yang akan membuka jalur penerbangan Banyuwangi-Bali. Arief tahu betul, ketersediaan sarana transportasi (aksesibilitas) ini sangat vital bagi ada atau tidaknya kedatangan turis — selain adanya atraksi (tempat bersejarah, gedung tua yang direstorasi, dsb.), dan amenitas (sarana hotel, restoran, dsb.).
Agenda berikutnya Menpar Arief adalah meninjau kesiapan Bandara Banyuwangi yang bakal difungsikan ketika Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan IMF – World Bank Annual Meeting 2018 di Bali. Menurut Arief, bandara ini juga dapat dipakai buat parkir pesawat-pesawat jet pribadi peserta Annual Meeting.
Waktu melakukan peninjauan, Arief didampingi Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan Direktur Utama Angkasa Pura 2, M. Awaluddin, yang antara lain juga mengelola Bandara Banyuwangi.
Untuk membahas program pengembangan pariwisata di Banyuwangi, Menpar Arief juga berdiskusi santai di rumahnya dengan Bupati Azwar Anas. Banyak progres, banyak peluang, banyak program yang bisa mendongkrak Banyuwangi agar semakin mendunia, demikian antara lain pokok bahasan Arief dan Azwar Anas.
Selain itu, di Banyuwangi Menpar Arief juga ikut memeriahkan program #PesonaMudik2018 Bersama Oleh-oleh Artis, yang di kota itu diwakili oleh artis Fitri Carlina, yang juga merupakan pemilik toko oleh-oleh kue Savana Cake. Menpar Arief hadir pada Senin 11 Juni di salah satu pusat oleh-oleh di Banyuwangi itu.
Pada acara yang digelar di gerai kue Banyuwangi Savana Cake, di Jalan Letjen S Parman No. 26 Pakis, Banyuwangi itu, Fitri menyelenggarakan acara “Ramadhan Berkah Co-Branding Wonderful Indonesia”. Acaranya: buka puasa bersama dengan para pelaku industri pariwisata di Banyuwangi, dan pemberian santunan dari Menpar Arief Yahya pada 100 anak Yatim Piatu.
Acaranya meriah. Arief yang sebelumnya hanya dijadwalkan hadir selama 15 menit, menurut Fitri — yang merupakan adik kandung artis Nini Carlina — bertambah waktunya menjadi satu jam.
Bagi Fitri, acara yang dihadiri Menteri Pariwisata dan para pelaku industri pariwisata di Banyuwangi ini sangat penting dan bermanfaat bagi kemajuan industri pariwisata di Banyuwangi. Dengan program ini, Fitri berharap industri pariwisata di Banyuwangi dapat terus berkembang. Fitri sendiri juga berperan sebagai Duta Pariwisata Banyuwangi, dan Savana Cake merupakan salah satu mitra co-branding “Wonderful Indonesia”
Secara khusus, Menpar Arief Yahya menghargai peran dan kontribusi Fitri bagi kemajuan pariwisata di Banyuwangi. “Terima kasih karena telah ikut mengharumkan Banyuwangi sebagai Duta Pariwisata Banyuwangi,” ujarnya.
Karena di Banyuwangi Arief juga mudik, maka Arief juga banyak melakukan kegiatan yang sifatnya kekeluargaan. Antara lain, sebagai Ayah, Arief mengajak anak-anaknya jalan-jalan ke sawah, kebun, ladang, menghirup udara alam yang segar. “Jalan-jalan di kebun dan menghirup udara di alam terbuka adalah hobi saya sejak kecil. Kebiasaan itu tak pernah saya tinggalkan sampai sekarang,” tutur Arief. “Dulu, semasa muda, saya pendaki gunung. Saya bisa seharian di tempat-tempat seperti itu.”
Kembali ke program #PesonaMudik2018 di atas, dengan menyelenggarakan program tersebut, diharapkan semua industri terkait (transportasi, penginapan, resto, oleh-oleh daerah, obyek wisata, dsb.) akan terdorong kencang perputaran bisnisnya, dan itu akan mendorong roda perekonomian nasional.
www.swa.co.id
Sumber untuk naskah dan foto: Kementerian Pariwisata, media, dll.