Profit Jaguar Land Rover Pecahkan Rekor
Jaguar Land Rover (JLR), salah satu perusahaan mobil populer di Inggris, menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Perusahaan melaporkan jumlah profit yang memecahkan rekor dengan nilai lebih dari 1 miliar poundsterling. Jaguar Land Rover tampaknya perlu berterima kasih dengan konsumen di negara berkembang, khususnya India dan Cina.
Kurang dari tiga tahun sejak konglomerat India, Tata, membeli perusahaan mobil itu dari Ford dengan harga 1,1 miliar poundsterling, JLR telah mengalami peningkatan penjualan sekitar 26% atau 244 ribu kendaraan yang terjual hingga akhir Mei 2011, di tahun fiskal ini. Keuntungan tersebut cukup signifikan dibandingkan profit JLR pada 2009/2010 senilai 32 juta poundsterling, akibat resesi global.
Analis mengatakan bahwa JLR tampaknya akan mencapai margin dan menjual lebih banyak mobil di kelas mahal sebvagai cara pengelolaan biaya yang lebih efisien. JLR ingin mengeruk keuntungan lebih besar dengan memanfatkan rasio nilai tukar asing dan popularitas Jaguar XJ. JLR sempat meminta bantuan pemerintah Inggris saat terjadi krisis keuangan yang menyebabkan perusahaan terancam bangkrut. Namun ternyata, permintaan mobil JLR melonjak di Asia, Amerika Selatan dan Timur Tengah.
Perusahaan yang memiliki dua pabrik, di Midlands dan Liverpool, mengatakan pertumbuhan perusahaan disebabkan program ekspansi besar-besaran dengan merekrut 1.000 insinyur mobil dan mengembangkan beberapa model mobil baru. Saat ini, lebih dari 1.500 pegawai Inggris bekera keras untuk menghadirkan Range Rover Evoque yang ditargetkan hadir musim gugur ini.
“Kami mempekerjakan 17 ribu orang namun berdasarkan proyek di Inggris, ditargetkan 20 ribu pegawai hingga 2013. Kami juga berencana menggelontorkan 1 miliar poundsterling selama lima tahun mendatang untuk proses produksi dan pengembangan produk,” ujar juru bicara JLR dalam keterangan pers.
Saat ditanya oleh Sky News apakah dirinya menyesal telah menjual JLR kepada Tata pada 2008, William Clay Ford yang saat ini menjadi petinggi Ford mengatakan, “Kami harus tetap fokus pada merek dagang kami. Tapi kami melihat mereka telah berubah dari yang terburuk di kelasnya menjadi terbaik di kelasnya.” Meskipun William Clay Ford mengklaim investasi Ford salah satunya berasal dari Tata, ia tetap mengucapkan selamat atas keberhasilan JLR.
Pertumbuhan terbesar JLR terlihat di China karena negara itu memegang 70% pangsa pasar di 2009.2010. Di Inggris sendiri, produk JLR yang paling laku adalah Freelander yang berharga 36 ribu poundsterling. Karena itu, tingginya permintaan luar negeri atas Jaguar, Range Rovers dan Land Rovers membuat perusahaan ini menjadi eksportir paling penting di Inggris.
Para analis menilai Jaguar dan Land Rover menjadi ‘merek juara’ bagi puluhan juta orang yang tinggal di negara berkembang dan semakin populer pula di benua Eropa. JLR yang sempat kehilangan 280 juta poundsterling di 10 bulan pertama kepemilikan Tata, melaporkan pertumbuhan penjualan 49% di Jerman, 68% di Rusia dan 61% di India.
“Jaguar Land Rover kini menjadi pemain kuat, menguntungkan dan inovatif dalam industri mobil preimum. Perusahaan secara signifikan memberikan keuntungan bagi Tata Motors. Inilah cerminan komitmen yang besar dari tim berdedikasi dan unggulan di Jaguar Land Rover.”