Listed Articles

Investasi Kesehatan dengan Susu Sejak Dini

Investasi Kesehatan dengan Susu Sejak Dini

Berbicara soal investasi, sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin langsung teringat akan uang, emas ataupun saham. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan atas kualitas kehidupan manusia, investasi tidak sekadar berbiara soal materi, tetapi juga kesehatan. Jika khawatir soal biaya, masyarakat bisa mulai dengan ‘susu’.

Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2010 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan 2011, balita di Indonesia yang menderita gizi buruk dan kurang berjumlah 17,9%. Penurunan yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan data di 2007 sebesar 18,4%. Seain itu, balita yang bertubuh pendek berjumlah 35,6% di 2010 dan bertubuh kurus sebanyak 13,3%. Angka ini cukup mengkhawatirkan mengingat gizi baik di usia dini merupakan fondasi kesehatan dan kehidupan di masa depan.

“Gizi yang baik pada dasarnya merupakan investasi bagi masa depan yang cerah. Kenapa? Gizi baik merupakan hak asasi setiap anak karena berperan besar dalam kualitas fungsi kognisi, fisik, psiko-emotional, fungsi ekonomi dan tingkat produksi seseorang. Bagaimana suatu bangsa bisa maju jika kualitas SDM tidak mencukupi kebutuhan?” ujar dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK, saat ditemui di Djakarta Teater, Jakarta, pada acara Frisian Flag Indonesia.

Heri misalnya. Pria yang bekerja sebagai tukang ojek di Jakarta itu mengaku rendah diri meskipun berusia 30 tahun. Pasalnya, dengan ukuran tubuh kurang dari 150 sentimeter, ia merasa minder untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Bukan cuma itu, dari segi kesehatan, Heri mengaku rentan sakit dan sulit berkonsentrasi. “Jujur, saya sempat menyesal makan ‘sembarangan’ sejak kecil. Agar masa depan keluarga saya berubah, anak saya harus makan yang bergizi meski tidak harus mahal. Anak saya juga harus minum susu setiap hari minimal satu kali.” Heri memang tidak paham sepenuhnya tentang fungsi susu. Tapi pria ini percaya, “Kalau gizi anak saya gak cukup dari makanan, ini bisa ditambah dari susu.”

Heri tidak sendiri. Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari pentingnya gizi baik bagi kualitas tubuh seseorang, khususnya susu. Berdasarkan data Frisian Flag Indonesia, kekurangan energi yang berasal dari protein merupakan salah satu permasalahan gizi utama yang dihadapi oleh masyarakat. Akibatnya, anak-anak bertumbuh pendek, berdaya konsentrasi rendah dan kurang berenergi saat menjalankan aktivitas.

Tubuh manusia membutuhkan konsumsi nutrisi yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Susu merupakan salah satu sumber nutrisi yang terbaik, ujar dr. Samuel Oetoro, bagi kesehatan manusia karena meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral seperti kalsium. “Sederhananya, susu dibutuhkan manusia untuk tetap sehat dan produktif. Inilah investasi masa depan yang berbiaya tidak mahal.”

Hal senada juga diungkapkan oleh pihak Frisian Flag melalui program ‘Raih Esokmu’. “Kami mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk meningkatkan konsumsi susu dengan menjadikan susu sebagai bagian dari menu makanan sehari-hari. Konsumsi susu di Indonesia hanya 11,7 liter per kapita per tahun, berdasarkan data 2010. Jumlah ini cukup rendah jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, Malaysia misalnya dengan 30 liter per kapita per tahun dan Vietnam dengan 12 liter.”


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved