Arab Saudi Paksa OPEC Tingkatkan Produksi Minyak
Anggota OPEC dari Teluk Arab, yang dipimpin oleh Arab Saudi, akan meminta OPEC meningkatkan pasokan minyak pada pertemuan organisasi minggu ini. Hal tersebut terkait upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dunia yang lesu akibat harga minyak mentah yang kembali di bawah US$ 100 per barel.
Data menunjukkan, berdasarkan keterangan Reuters, proses pemulihan ekonumi di Barat tampaknya membuat khawatir pemimpin kawasan Teluk Arab yang menjadi anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries /OPEC) seperti Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab. Arab Saudi dan beberapa produsen minyak di kawasan Teluk berpendapat bahwa harga minyak telah merusak pertumbuhan ekonomi. Karena itu, perlu lebih banyak pasokan minyak dari anggota APEC untuk menyeimbangkan permintaan minyak di semester kedua 2011.
Meskipun begitu, Riyadh belum siap untuk memaksa peningkatan produksi minyak mentah ke pasar untuk mendorong harga lebih rendah. “Kami harus meningkatkan, setidaknya satu juta barel per hari,” ujar delegasi OPEC. “Kami tidak senang dengan harga (minyak) saat ini.” Hal senada juga diungkapkan negara anggota OPEC lain. “Kami ingin memenuhi permintaan pasar di semester kedua tahun ini tanpa memenuhi pasar,” kata negara lain yang tidak disebutkan namanya.
Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi yang menjadi menteri pertama yang hadir di Wina pada pertemuan tahunan OPEC, tidak memberikan komentar apapun kepada wartawan. Namun, kehadirnannya yang begitu cepat di ibukota Austria itu bersama dengan delegasi lain dari sesama negara Teluk Arab, memungkinkan terjadinya diskusi di awal Senin soal usaha mengubah harga minyak saat ini.
Negara-negara Teluk Arab itu harus menghadapi pertentangan dari negara oposisi seperti Iran dan Venezuela yang berpendapat harga tinggi diperbolehkan. Apalagi, kedua negara itu berpendapat kalau OPEC tidak memiliki daya untuk mencegah spekulan mengendalikan harga. Kelompok ekonom penasihat OPEC setuju, jumat lalu, bahwa permintan minyak OPEC di semester kedua tahun ini diperlukan terkait peningkatan pasokan minyak. Sesuatu yang kurang dari satu juta berel per hari, dapat dianggap sebagai isyarat token untuk pasar minyak.
OPEC berhasil meraup 29 juta barel per hari, Apri lalu, berdasarkan keterangan laporan bulanan Opec di Wina. Di sisi lain, permintaan minyak akan meningkat menjadi 30,66 juta barel per hari di semester kedua 2011. Ini menyebabkan OPEC harus meningkatkan produksi minyak sekitar 1,7 uta barel per hari untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan global. Di lain pihak, pedagang minyak global ingin thau apakah kenaikan tersebut hanya pernyataan ‘di atas kertas’ atau benar-benar meningkatkan produksi minyak di negara itu.
Kebingungan bertambah besar terkait siapa / negara mana yang harus meningaktkan produksi minyak besar-besaran. Apalagi, pasokan Libya terus berukurang di pasar dunia sejak pemberontakan di negara itu pada Februari lalu. Tripoli yang terkenal sebagai ‘elang harga’ kini tidak banyak berbicara atas kebijakan OPEC.