Youngster Inc. Siapa Dia Youngster Inc zkumparan

Florence Yeanne Situmorang

Florence Yeanne Situmorang

Sebagai pendatang baru di Indonesia, bank asal Korea Selatan itu dituntut mampu berkompetisi dengan bank-bank lama yang sudah mapan. “Kami harus terus agresif menghadapi pasar,” ujar lulusan S-2 Perencanaan dan Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia ini.

Kehadiran financial technolgy menjadi tantangan Bank KEB Hana Indonesia untuk menciptakan peluang dengan menjadikan kantor cabang sebagai center of service. Di sini, nasabah mendapatkan pengalaman berharga selama bertransaksi. Dan untuk meningkatkan brand awareness, bank ini memanfaatkan media sosial.

Dengan jabatannya itu, Florence diberi kesempatan untuk menggapai setiap pontensi wilayah Ja-Bar seperti Purwakarta dan Subang. “Passion saya, mengetahui potensi dan positioning Bank KEB Hana Indonesia di Ja-Bar. Ini peran saya untuk bisa menjangkau dan mencapai inklusi keuangan yang terbaik di Indonesia,” katanya menjelaskan. Terutama, saat ini yang belum terjangkau oleh bank di Indonesia sekitar 38%. Dia juga ingin mencapai target konsumen perorangan melalui payroll di KEB Hana Indonesia.

“Sebenarnya, masalah utama bank kami adalah tidak memiliki mesin ATM terlalu banyak dan brand awareness masyakarat masih rendah,” Florence menegaskan. Dia pun memilih strategi word of mouth marketing dengan layanan instant approval untuk tiap pengajuan kredit atau kredit tanpa agunan. Jadi, dengan jurus instant approval dan existing payroll yang sudah bekerjasama dengan Bank KEB Hana Indonesia, akan diberi plafon berusaha sendiri agar usahanya berkembang.

Hasilnya? Dia mengklaim, terjadi peningkatan setelah ada kerjasama payroll di Bank KEB Hana Indonesia, yakni 20 perusahaan. Hebatnya, top 10 perusahaan payroll Ja-Bar, ada di Subang, Sadang, serta Purwakarta.

Prestasi itu mengantarkan Florence menjadi finalis Indonesia Young Woman Future Business Leader 2018 yang digelar majalah SWA dan mitra. Dia dinilai mampu menyinergikan tim di Bank KEB Hana Ja-Bar. ”Yang ingin saya tonjolkan dengan menjadi bankir, saya tidak puas dengan hanya menjadi karyawan swasta, tetapi juga mempunyai passion sebagai entrepreneur,” kata pemilik bisnis onlinefashion wanita ini.

Ke depan, Florence sudah menetapkan tujuan pribadi. “Sebelum usia 35 tahun, saya ingin bisa memiliki pengaruh luas bagi wanita-wanita Indonesia,” ungkap kelahiran Palembang, 9 Januari 1984, ini. Tujuan pribadinya itu pun dia selaraskan dengan tujuan perusahaan tempatnya bekerja. Baginya, untuk menjadi business leader yang jempolan, harus mampu menjalankan bisnis pribadi dan menularkan semangat positif menjadi entrepreneur kepada anggota tim di kantor ataupun bisnis pribadinya. (*)

Eva M. Rahayu/Niken Handayani


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved