Youngster Inc Youngster Inc. StartUp zkumparan

Fauzan Gani: Monetisasi Doogether Menyokong Pertumbuhan Omset 1.000%

Fauzan Gani, founder Doogether

Untuk memperoleh penghasilan, Doogether memonetisasi bisnis dengan menerapkan sistem komisi yang diperoleh dari setiap transaksi pengguna Doogether di venue olahraga yang telah menjalin kemitraan itu. ”Sistemnya commission-based. Pendapatan berdasarkan performance kami dalam memasarkan venue olahraga. Jika transaksi pengguna Doogether semakin banyak di venue olahraga, kami semakin banyak mendapatkan insentif,” kata Fauzan Gani, founder Doogether. Pengelola venue olahraga yang bermitra dengan Doogether itu memberikan komisi dari setiap transaksi pengguna Doogether di wahana olahraganya.

Pendapatan Doogether juga bersumber dari kemitraan bisnis yang dijalin dengan berbagai perusahaan perlengkapan olahraga, minuman kesehatan, atau co-working space. Contohnya, kemitraan dengan Under Armour dan Pocari Sweat. Dampaknya, roda bisnis Doogether berputar sangat cepat yang terindikasi dari peningkatan pendapatan. “Omset di tahun 2017 tumbuh 1.000% dibandingkan tahun 2016,” ungkap Fauzan.

Omset yang melejit itu ditopang oleh pengunduh Doogether yang jumlahnya kian meningkat. Saat ini, jumlah pengguna aplikasi ini mencapai 15 ribu yang usianya berkisar 20-40 tahun. Demografi usia pengguna Doogether selaras dengan target yang dibidik Fauzan dkk. “Target pengguna aplikasi kami adalah generasi milenial,” ujarnya.

Pengguna aplikasi ini dimudahkan dalam mengakses beragam fitur, di antaranya informasi paket harga, jenis olahraga, jadwal, alamat, promosi, acara, rating, serta ulasan venue olahraga. Casey Harjono, salah satu pengunduh dan pengguna Doogether, memberikan acungan jempol buat Doogether yang menyediakan beragam informasi, sehingga memudahkannya dalam memilih paket harga dan tempat berolahraga yang sesuai dengan anggarannya. “Saya suka banget Doogether karena they give me flexibility and options, contohnya saya bisa mem-booking satu sesi saja dan paket harganya pun bervariasi,” kata Casey.

Proses pemesanan tempat olahraga sangat cepat, yakni lima menit. Konfirmasi pemesanan dikirim ke akun surat elektronik pengguna dan pembayaran dilakukan pengguna di tempat olahraga yang telah dipesan. “Setelah menggunakan Doogether, saya tidak perlu repot-repot memilih package yang sesuai, harganya pun terjangkau untuk berolahraga di tempat olahraga favorit saya,” Casey mengisahkan pengalamannya menggunakan Doogether.

Fauzan berencana mengepakkan sayap bisnis ke kota-kota besar lainnya. “Untuk jangka pendek, kami akan memperbaiki aplikasi yang saat ini masih banyak kekurangannya untuk kenyamanan user menggunakan aplikasi kami. Jangka panjangnya, kami banyak melihat peluang-peluang bisnis olahraga yang masih banyak dikembangkan,” tuturnya. Rencana ekspansi ini diharapkan menopang pertumbuhan jumlah pengguna dan mitra bisnis sehingga memperkuat bisnis Doogether.

Embrio Doogether berawal ketika Fauzan kesulitan memesan tempat berolahraga. Pengalaman ini menginspirasinya untuk membuat aplikasi Doogether yang memudahkan penggunanya memesan venue berolahraga. Fauzan dan koleganya pada Februari 2016 mengembangkan purwarupa Doogether serta meluncurkannya pada April di tahun yang sama. Pada Oktober 2017, dia merilis aplikasi Doogether di peranti bergerak (mobile). Untuk mengembangkan aplikasi dan memanjakan penggunanya, dia disokong tim berawak sembilan orang yang menangani divisi pemasaran, desain, operasional, pengembangan produk, keuangan, dan hubungan investor.

Kiprah Doogether tercium oleh Erik Thohir, Presiden Komisaris Grup Mahaka, dan Alexander Rusli, mantan Dirut Indosat, yang turut serta sebagai investor dengan menyuntikkan dana segar ke Doogether di penghujung tahun lalu. Erick, dalam pernyataan tertulisnya, meyakini pasar dan industri olahraga di Indonesia akan terus berkembang.

Menurut Erick, hadirnya Doogether merupakan kolaborasi yang tepat antara media dan olahraga. “Doogether diharapkan dapat membantu lebih banyak stakeholder olahraga terutama di perkotaan yang mulai menumbuhkan gaya hidup aktif sehingga sebagai sebuah bangsa menjadi generasi yang lebih sehat, produktif, dan kreatif,” katanya. (*)

Chandra Maulana & Vicky Rachman

Riset: Armiadi Murdiansyah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved