Kementerian PUPR Kirim Peralatan Sanitasi ke Palu dan Donggala
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kemarin telah mengirimkan peralatan air bersih dan sanitasi serta tambahan alat berat pada untuk membantu penanganan tanggap darurat bencana gempa bumi magnitude 7,4 dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah yang terjadi Jumat, 28 September 2018.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam kunjungannya mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi gempa di Kota Palu, mengatakan, pada masa tanggap darurat ketersediaan air bersih sangat penting. Oleh karenanya Tim Kementerian PUPR telah melakukan survei lokasi-lokasi yang berpotensi sebagai sumber air baku para pengungsi.
Terdapat 6 lokasi untuk dibuat sumur bor yang dioperasikan dengan genset dan 2 lokasi menggunakan solar cell (tenaga surya). Selain itu sumber air permukaan seperti Sungai Palu juga akan digunakan sebagai sumber air baku menggunakan pipa intake di Jembatan Palu 2 dan Jembatan Kasubi.
Disamping itu sudah dikirim peralatan air bersih dari tiga Gudang PUPR di Makassar, Surabaya dan Bekasi yang akan dikirimkan ke Palu dan Donggala. Peralatan yang dikirimkan yakni mobil tangki air, mobil intalasi pengolahan air, mobil tinja dan mobil lapangan total sebanyak 35 unit, tenda darurat 34 unit, WC knockdown 49 unit, hidran umum 25 unit, genset 3 unit dan peralatan lainnya.
Pengiriman peralatan air bersih dan sanitasi dari Bekasi dan Surabaya akan menggunakan Kapal Laut dan diperkirakan akan tiba dalam waktu 5-6 hari. Peralatan dari Makassar akan dikirimkan melalui jalur darat. Untuk memudahkan koordinasi, Pusat Komando Gabungan Satgas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR akan berkantor di Balai Wilayah Sungai III di Jalan Abd. Rahman Saleh, Palu.
Kementerian PUPR juga sudah melakukan pembersihan jalan nasional Makassar – Palu – Donggala dari longsor dan tsunami sehingga bantuan bisa disalurkan melalui jalur darat. “Jalan nasional sudah kita bersihkan dari longsor sehingga dari arah Makassar-Mamaju-Donggala-Palu sudah terbuka, kemudian dari arah Gorontalo-Molosipat-Kebun Kopi-Palu sudah terbuka. Dari Poso-Parigi Moutong-Kebun Kopi sudah bisa dilalui,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja.
Tambahan alat berat juga telah dikirim Kementerian PUPR pada Minggu, 30 September 2018 sebanyak 4 unit excavator, 6 unit loader, 7 unit dump truck dan 1 unit grader. Pengerahan alat berat berasal dari beberapa Balai Jalan maupun dari proyek Kebon Kopi.
Dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV dikirimkan sebanyak 1 unit excavator, 1 unit loader dan 4 unit dump truck dari Gorontalo. BPJN XIII Makassar telah mengirimkan 1 unit excavator dan 1 unit loader. Dari proyek Kebon Kopi sebanyak 2 unit excavator, 1 unit loader, 1 unit grader dan 3 unit dump truck. Di Kota Palu, 2 unit excavator dan 2 dump truck milik kementerian PUPR juga sudah digunakan untuk membantu evakuasi korban dan pembersihan puing-puing di Alfamidi dan Hotel Roa-Roa.
Terkait Jembatan Palu IV atau dikenal sebagai Jembatan Ponulele yang rubuh pasca gempa, Endra menegaskan infrastruktur tersebut dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Kota Palu. Untuk jembatan yang dibangun oleh Kementerian PUPR hanya ada dua jembatan nasional yang mengalami kerusakan yakni Jembatan Towalen dan Toyobo yang mengalami penurunan oprit.
Menteri Basuki didampingi oleh Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id