Di mata Safitri Damajanti, maraknya social marketing merupakan tren positif, terutama bagi perusahaan telekomunikasi. “Kami punya divisi yang khusus menangani social marketing dan mengelolanya secara agresif sesuai dengan tren pasar,” tutur Fitri, sapaan akrab Head Merek & Komunikasi Pemasaran Smartfren Telecom, yang tengah melakukan proses rebranding dari Smart dan Fren menjadi Smartfren. “Dua network ini jadi satu, sehingga jangkauannya lebih luas. CDMA kuat di data, dibanding yang lain,” kata Sarjana Ekonomi dari Universitas Brawijaya dan Master of Arts dari Brimming University ini. Positioning merek yang kuat di data ini, imbuhnya, kian menguatkan Smartfren yang sejak awal dikenal sebagai produk mobile Internet yang andal.

Fitri pun menggandeng berbagai komunitas dunia maya yang follower-nya banyak. Ia meyakini kehebatan media sosial. Maka, setiap komunikasi pemasaran untuk satu produk tertentu, ia lakukan secara terintegrasi (ATL, BTL, aktivasi, dan sebagainya), plus social marketing. “Karena sifat media sosial yang bisa membaca setiap status yang disampaikan lewat media ini hingga jutaan dan bisa langsung merespons, maka kami juga harus menangani serangan negatif terutama dengan tanggapan yang jelas,” ungkap pemerhati budaya kelahiran Jakarta ini. Sekarang, menurutnya, pengguna Smartfren 6,8 juta, akhir tahun ditargetkan menjadi 12 juta.

Sebelum bergabung dengan Smartfren Telecom, Fitri sempat berkarier sebagai Head Komunikasi Korporat PT AIA Financial. Ia juga pernah memegang berbagai jabatan manajerial Vice President yang membawahkan Divisi Komunikasi Pemasaran, seperti di Citibank NA selama lebih dari 6 tahun dan di PT Excelcomindo Pratama (sekarang PT XL Axiata) yang saat itu masih bernaung di bawah bendera Grup Rajawali.

Herning Banirestu