Capital Market & Investment zkumparan

Laba NFC Indonesia Naik Ditopang dari Bisnis Digital

PT NFC Indonesia,Tbk menutup laporan keuangan periode sembilan bulan tahun 2018 dengan kinerja positif.. Laba bersih (yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perseroan) tumbuh sebesar 18.009,1% YoY menjadi Rp14,4 miliar (9M18) dari Rp79,3 juta (9M17) sejalan dengan lonjakan pendapatan, melonjak dari Rp44,0 miliar (9M17) menjadi Rp706,6 miliar (9M18).

Sementara itu, marjin kotor dan operasional masing-masing naik dari 0,8% dan 0,2% (9M17) menjadi 1,8% dan 1,0% (9M18). Secara triwulanan, pendapatan 3Q18 sebesar Rp441,4 miliar telah mengambil porsi 62,5% dalam pendapatan 9M18, sedangkan laba operasional dan laba bersih 3Q18 sebesar Rp4,2 miliar dan Rp11,9 miliar telah mewakili laba operasional dan laba bersih 9M18 masing-masing sebesar 59,6% dan 82,4%.

Pertumbuhan dikontribusikan dari dua lini bisnis utama perseroan. Pertama adalah PT Oona Media Indonesia (OMI), yang menjalankan bisnis platform mobile tv streaming gratis. Sejak didirkan pada Mei 2018 lalu pengguna OONA melonjak dari 206ribu pada Juli 2018 ke angka 1,4 juta di 22 Oktober 2018.

Lebih menarik lagi, waktu rata-rata yang dihabiskan (average time spent) per sesi juga terus meningkat, dari 12 menit pada Juli 2018, menjadi 16 menit pada September 2018 dan menjadi 18 menit per 22 Oktober 2018.

Pada Agustus 2018, OMI menandai kerja sama pertamanya dengan Syahrini Management untuk peluncuran Syahrini hannel di OONA. Channel ini akan menjadi channel eksklusif pertama untuk SYAHRINI baik di TV maupun di platform streaming Video On Demand (VOD).

Untuk meningkatkan popularitasnya, OONA baru saja meluncurkan program bidding keduanya melalui platform mobile TV OONA yang mana pengguna dapat melakukan penawaran (bid) untuk berbagai hadiah mewah seperti sepeda motor dan smartphone dengan tcoins, mata uang virtual OONA. Pada akhir tahun ini, OONA menargetkan untuk menghadirkan lebih banyak konten lewat 300 channels untuk menarik pengguna, dari +170 channels yang ada saat ini (per 22 Oktober 2018).

Kontributor kedua adalah dari bisnis phone credit exchange Perseroan yang terus mendapatkan traksi dari pasar. Jumlah pelanggan dari segmen ini terus meningkat, dari 918 pelanggan pada Juni 2018, meningkat menjadi 1.800 pelanggan pada September 2018. Sementara itu, penjualan 9M18 mencapai Rp706,6 miliar, meningkat 16 kali dibandingkan dengan Rp44,1 miliar yang dicapai pada 9M17. Secara triwulanan, penjualan 3Q18 sebesar Rp441,4 miliar telah mencakup 62,5% dari penjualan 9M18 dan bahkan melampaui pencapaian (Rp265,2 miliar) di 1H18 sebesar 63,13%. Profitabilitas segmen juga terus membaik. Rasio marjin kotor meningkat dari 0,8% di 9M17 dan 1,9% di 1H18, menjadi 2,9% di 3Q18 dan 1,4% di 9M18.

Ketiga pertumbuhan juga datang dari bisnis digital cloud advertising. Pada akhir Juli 2018, NFCX berinvestasi di PT Digital Marketing Solution (DMS), sebuah perusahaan teknologi iklan digital berbasis cloud. Pada 9M18, DMS mengelola 3.763 titik iklan, dan mecatatkan pendapatan dan laba kotor sebesar Rp 32,0 milliar dan Rp3,2 milliar untuk periode Agustus 2018 sampai September 2018. Kedepannya, DMS berencana untuk memperluas touch points ke wilayah Indonesia Timur melalui kemitraan dengan salah satu pemain jaringan ritel makanan dan FMCG terbesar, dari 24 kota saat ini menjadi 26 kota di seluruh Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved