Youngster Inc. Entrepreneur zkumparan

Kiat Yudha Fajrin Kembangkan Bisnis

Berbisnis merupakan panggilan jiwa, hal ini diungkapkan Yudha Fajrin, pemilik dari Satay Kato. Pria kelahiran Palembang 5 Maret 1988 sudah mulai berbisnis sejak umur 15 tahun. Ia memulai dari jual beli handphone second, membuat kaos sablon, membuka batik batik, kafe kopi hingga instagram management dan lainnya.

Berawal dari hobi memasak, di tahun 2016 ia memutuskan untuk membuka gerai Satay Kato di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Satay Kato yang dibrandrol dengan harga Rp 20 ribu/porsi merupakan sate sejenis Taichan, namun ia mengungkapkan perbedaanya terletak pada daging yang digunakan. Menurutnya, sate Taichan menggunakan daging bagian dada, sementara satay miliknya memakai bagian paha. Selain itu sambal yang disajikan juga merupakan sambal matang yang telah diolah dengan citarasa sangat pedas.

Siapa sangka, bisnis dengan modal Rp 30 juta yang digunakan untuk operasional selama 3 bulan, hanya dalam kurun waktu 5 minggu, sudah balik modal. Kini, ia juga telah berhasil membuka 27 cabang dalam waktu satu setengah tahun. Bagaimana bisa? Tentu saja, tidaklah mudah, berbagai tantangan ia hadapi di awal membangun bisnis. Ia bercerita, sebelumnya ia melakukan bisnis ini dengan seorang partner, kemudian di pertengahan jalan mereka berbeda pendapat, sehingga ia memutuskan untuk meneruskan bisnisnya ini sendiri.

Setelah mengalami jatuh bangun dalam berbagai bisnisnya, akhirnya Yudha menyadari bahwa kunci suksesnya dalam berbisnis yaitu mempertahankan karakteristik dari brand adalah yang paling penting. Untuk itu, pria lulusan Fakuktas Ekonomi Managenemt Universitas Trisakti ini terus menjaga kualitas dan cita rasa dari Satay Kato tersebut. “Brand itu harus memiliki karakter, brand itu tidak bisa dinegoiasi,” tegasnya.

Sementara dari sisi pemasaran, ia memiliki jurus pamungkas. “Kuncinya adalah tidak pelit, di awal saya selalu membagikan sekitar 10 porsi kepada orang-orang yang berada di sekitar gerainya. Karena yang saya jual ini adalah rasa, jadi orang harus mencobanya terlebih dahulu,” jelasnya ketika ditemui SWAOnline beberapa waktu lalu.

Ke depan, ia menargetkan akan mengembangkan bisnis-bisnis barunya. Adapun saat ini yang sedang digarap olehnya antara lain Kato Kopi, Kato Katsu, Properti Kato House, Kato Clothing, dan Kato Steak. “Dari semua bisnis, yang menjadi penompang hingga saat ini Satay Kato. Tanpa Satay Kato tidak akan ada bisnis lainnya,” ujarnya.

Di samping itu, tidak ingin sukses sendiri Yudha pun berinsiatif membuat komunitas bisnis yang bernama Generasi Baik. Tujuannya untuk mengajak anak-anak muda untuk membangun binis dan sukses bersama. Ia ingin membantu generasi muda yang ingin memulai usaha, atau yang sudah memiliki usaha untuk saling bertukar pikiran. Melalui Generasi Baik, ia berharap ini bisa menjadi sebuah wadah untuk anak muda yang hobi berkumpul untuk dapat saling memberikan manfaat dan berbagi pengalaman khususnya dibidang wirausaha.

“Karena 11 tahun yang lalu saya merasakan betul bagaimana sulitnya saat belum ada sosial media. Semoga dengan ini para pengusaha muda bisa terus survive,” ujarnya berharap.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved