Setelah berhasil membukukan laba bersih tahun buku 2010 sebesar 80,11 miliar, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) memperkirakan perolehan laba bersihnya pada semester I tahun 2011 mencapai Rp 115-120 miliar. Hingga akhir tahun 2011, manajemen perusahaan perkebunan karet, kopi dan cokelat itu mematok target laba bersih sebesar Rp 192 miliar.

“Untuk tahun buku 2010 kami tidak membagi dividen. Sebab, sebagian laba bersih sebesar Rp7,21 miliar digunakan sebagai dana cadangan dan sisanya akan digunakan untuk menambah saldo laba atau retained earning untuk mendukung operasional dan pengembangan usaha perseroan dalam menunjang pertumbuhan permodalan,” kata Direktur PT Jaya Agra Wattie Tbk, Bambang Ibrahim.

Bambang menjelaskan, harga jual rata-rata karet per Mei sekitar US$5 dan crude palm oil (CPO) sekitar Rp 8.500/kg. Hingga Juni 2011, produksi CPO diperkirakan sekitar 10.303 ton dibandingkan target sekitar 10.245 ton. Saat ini, prospek tanaman karet masih cukup baik meski harga karet sempat turun. Ini didukung dari permintaan karet masih cukup tinggi dibandingkan persediaan.

Harga CPO juga naik. Dengan permintaan CPO dan karet yang cukup tinggi, maka JAWA optimistis dapat meraih target kinerja tahun ini. Pada 2011 JAWA juga wajib membayar utang sekitar Rp 30 miliar kepada Bank Mandiri, Bank Permata dan BNI. Per Desember 2010 total utanag JAWA tercata Rp 658 miliar, sehingga belum akan mengambil fasilitas pinjaman perbankan pada 2011 dan 2012.