Bali International Wedding Forum, Menuju Bali Best Destination Wedding
Untuk pertama kalinya Kementrian Pariwisata menginisisi Bali International Wedding Forum 2018 sebagai ajang pertemuan Bali Wedding Association (BWA) dengan agent wedding organizer (WO) dari China di Hotel Radisson Blu, Pecatu. Selain difasiltasi mengunjungi venue-venue wedding terbaik selama 3 hari kunjungannya di Bali (8-11/12/2018), 7 agen wedding organizer dan 1 stasiun TV asal China tersebut juga dipertemukan dalam acara table top dengan 30 members BWA.
Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementrian Pariwisata, Tim Ahli Co Branding Wonderful Indonesia, Ravita Datau, menyatakan wedding sangat potensial mendatangkan wisatawan. “Wedding telah menjadi industri yang berkembang dan merupakan bisnis yang menjanjikan baik bagi pengguna, industri yang terlibat maupun bagi destinasi. Bali telah menjadi salah satu destinasi pernikahan yang makin diminati, walau kita belum mempunyai data pasti, ribuan wedding diselenggarakan di Bali setiap bulannya,” ia menuturkan.
Chairman Bali Wedding Association (BWA), Sinly Anfenny, menyambut baik uluran tangan Kemenpar yang untuk pertama kalinya terjun langsung mempromosikan Bali sebagai wedding destination. “Ini pertama kali Kemenpar mempromosikan Bali sebagai destinasi wedding, biasanya Bali dipromosikan sebagai leisure dan mice destination saja. Bali sebagai wedding destination belum pernah di-highlight, padahal potensinya sangat besar,” ujar Sinly yang berharap ke depannya acara seperti ini akan lebih sering diadakan tidak hanya untuk pasar China, juga untuk pasar lainnya.
Sinly juga menyatakan Bali sudah sangat siap menjadi destinasi wedding kelas dunia. Bali mempunyai alam dan budaya serta pilihan lokasi pernikahan yang beragam, mulai pantai, gunung, sawah, tebing hingga hotel bintang lima, resort maupun vila dengan fasilitas premium yang sangat mudah diakses. Bali juga sudah memiliki profesional wedding organizer yang siap menyiapan acara sesuai permintaan . Hal ini dibenarkan Vita karena secara 3 A (Akses, Amenitas dan Atraksi) Bali sudah sangat lengkap. Bali telah diakui dunia internasional memiliki hospitality terbaik dan didukung vendor pernikahan yang qualified serta semua faktor pendukungnya, Vita optimis Bali akan menjadi best wedding destination.
Pasar China masih mendominasi wedding di Bali, disusul Jepang dan India. “Belum ada angka pasti berapa wedding yang diselengarakan di Bali karena diluar 76 anggota resmi BWA, masih banyak yang belum tercatat”, tambah Sinly. Diantara 76 member BWA, 26 diantaranya merupakan wedding organizer, dan sisanya merupakan divisi venue, fotografer, videographer, florist, catering, talent dan sebagainya. Menurut Sinly lagi, ada 3 WO besar yang menggarap market wedding China di Bali, yaitu Bali Romantic Wedding, Fara Wedding dan Bali Pawiwahan. Sedangkan Bali Wedding Paradise milik Sinly rata-rata mengerjakan 24 wedding besar dalam setahun dengan mendatangkan ratusan tamu pada setap acara.
Pasar China diakui Sinly masih merupakan pasar wedding terbesar, namun biasanya mereka membawa tenaga kerja sendiri, sehingga tidak berdampak besar bagi WO lokal.
“Kami berharap dan mengimbau pebisnis wedding dari China mau bekerjasama dengan WO lokal dan bisa meminimalisir membawa tenaga langsung dari sana karena di Bali banyak tenaga profesional dan bekerja dengan bagus . Bahasa mungkin memang menjadi kendala tapi dengan bekerja sama dengan company tentu bisa diatasi. Kami berencana mendidik lebih banyak pebisnis supaya bisa berbahasa Mandarin dan memenuhi kriteria yang diperlukan patner dari China,” ujar Sinly lagi. , “Kemenpar mempunyai target pencapaian wisman dan kami berterimakasih China sudah banyak memberikan turis wedding. Datangkan keluarga dan kolega yang mau menikah dengan destinasi terbaik di Bali,” tutur Vita dihadapan delegasi China yang disambut meriah.