Profile

Maya Carolina Watono

Maya Carolina Watono

Dunia periklanan tidaklah asing bagi Maya Carolina Watono. Sewaktu kecil, ia sering melihat ayahnya, A. Adji Watono, bekerja di studio. “Mungkin dari situ kesenangan saya bermula,” tutur kelahiran Jakarta 12 Mei 1982 ini. Setelah menimba pengalaman bekerja di perusahaan lain, barulah Maya bergabung dengan perusahaan yang didirikan ayahnya, Dwi Sapta. “Harus punya pengalaman kerja dengan orang lain sebelum masuk perusahaan keluarga,” ungkap Sarjana (double major) Psikologi dan Ekonomi dari The University of Western Australia ini.

Sebelum menduduki posisi Direktur Grup Dwi Sapta, Maya sempat menjadi guru anak cacat di Palang Merah Australia. Ia juga pernah menjadi ahli psikologi dan manajer kasus pemasaran di Commonwealth Government’s Autism Association of Western Australia. “Saat Dwi Sapta makin berkembang, saya disuruh pulang,” ujar Maya yang awalnya dipercaya sebagai GM Grup. Sekarang anak sulung Adji Watono ini mengomandani Main Ad, In Ad, Netracom dan DSP Media. Main Ad adalah agensi full service semacam second line dari Dwi Sapta. In Ad merupakan perusahaan spesial below the line. Netracom adalah rumah produksi, dan DSP Media membidani media in-house. Maya membawahkan 200-an karyawan di empat perusahaan tersebut. Beberapa merek yang pernah sukses dibesut antara lain Sarimi, Sasa, KIA dan Djarum.

Maya yang tengah hamil anak keduanya, bertekad menjadikan Dwi Sapta sebagai perusahaan besar komunikasi pemasaran terpadu end to end di Indonesia. Di sela kesibukannya, wanita yang jago taekwondo ini masih melakoni hobinya bermain piano, membaca buku, dan balet.

Sigit A. Nugroho


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved