Listed Articles

Semester I 2011, CIMB Niaga Raup Laba Bersih Rp 1,55 Triliun

Semester I 2011, CIMB Niaga Raup Laba Bersih Rp 1,55 Triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan laba bersih konsolidasi / audited sebesar Rp 1,55 triliun pada semester pertama 2011, meningkat 37% dari periode yang sama di 2010 yang mencapai Rp1,13 triliun. Perolehan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 61,94, meningkat dari angka tahun sebelumnya yang sebesar Rp47,17.

Peningkatan laba ini disebabkan meningkatnya total pendapatan operasional sebesar 18% menjadi Rp 4,98 triliun, naik dari periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp4,21 triliun. CIMB Niaga juga melaporkan total aset tercatat sebesar Rp 152,71 triliun per 30 Juni 2011, naik 21% dari periode yang sama dengan jumlah Rp126,33 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid mengungkapkan, kondisi perekonomian Indonesia yang baik turut mendorong laju pertumbuhan kredit CIMB Niaga. Per akhir Juni 2011, CIMB Niaga tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp 116,61 triliun, naik 27% dari perolehan tahun lalu yang sebesar Rp 91,76 triliun. Pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen usaha, terutama di sektor korporasi dan komersial yang masing-masing tumbuh 29% dan 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kedepannya, CIMB Niaga akan terus mendorong pertumbuhan kredit syariah, micro finance, dan juga rahn (gadai). Kedua bisnis terakhir tersebut, merupakan bisnis baru yang dikembangkan oleh CIMB Niaga, yang memiliki prospek dan pertumbuhan yang baik. Manajemen memberi dukungan penuh atas pengembangan bisnis ini, terlihat dari penambahan outlet Mikro Laju, dari 35 outlet per 30 Juni 2010 menjadi 186 outlet per 30 Juni 2011, dengan pertumbuhan kredit sebesar 534% year on year. Demikian pula dengan bisnis rahn, yang walaupun dalam jumlah relatif kecil, akan tetapi secara pertumbuhan telah mencapai Rp17,31 miliar per 30 Juni 2011, dan dapat diakses melalui 30 outlet yang tersedia.

Meningkatnya penyaluran kredit CIMB Niaga turut didukung dengan meningkatnya jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang tercatat sebesar Rp123,46 triliun per Juni 2011, naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, CASA (current account savings account) naik 29% menjadi Rp60,15 triliun, sementara deposito berjangka meningkat menjadi Rp63,31 triliun (6%).

Hingga akhir Juni 2011, loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat sebesar 93,42%, naik 793 bps dibandingkan periode yang sama tahun lalu. CIMB Niaga berhasil mempertahankan kualitas asetnya dengan mencatatkan rasio non performing loan (NPL) gross-nya di level 2,69%.

Arwin menambahkan, rasio keuangan CIMB Niaga per Juni 2011 juga semakin membaik. Return on Asset (ROA) CIMB Niaga tercatat di level 2,86%, naik 20 bps dari periode yang sama tahun lalu di level 2,66%. Adapun Return on Equity (ROE) shareholder’s fund juga mengalami kenaikan menjadi 19,69% dari angka di periode yang sama tahun lalu di level 19,10%.

Menurut Arwin, menghadapi ketatnya persaingan di industri perbankan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga keseimbangan pada semua aspek usaha, baik di segmen perbankan korporasi, komersial, maupun ritel, termasuk perbankan Syariah. “Selain itu, terobosan yang kami lakukan di tahun ini juga akan lebih banyak mengarah kepada peningkatan CASA, bisnis dengan marjin tinggi, alternate channels, dan efisiensi. CIMB Niaga juga telah meluncurkan kembali produk personal loans pada bulan Mei lalu, dan juga meluncurkan produk pembiayaan sepeda motor melalui anak perusahaannya CIMB Niaga Auto Finance pada bulan Juli,” jelas Arwin.

Meski begitu, menurut Arwin, yang perlu dicermati kedepannya adalah bagaimana menghadapi penurunan marjin, baik karena persaingan dalam industri maupun faktor lain seperti naiknya tingkat bunga. “Kondisi ini yang mendorong CIMB Niaga untuk lebih memfokuskan strateginya kepada bisnis yang menghasilkan fee income, peningkatan penghimpunan dana murah, serta beroperasi secara efisien,” papar Arwin.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved