Meski masih kuliah di Jurusan Teknologi Informasi dan Ekonomi Manajemen Universitas Bina Nusantara, bisnis fashion Jessica Febiani sudah mampu menembus sekat antarnegara. Berkat pemasaran online dan offline, labelnya, Moretosee yang memproduksi sepatu, tas, beauty case dan busana hingga kini sukses diekspor ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Australia, Belanda dan Jerman. Dara manis kelahiran Bali 20 Februari 1989 itu pun telah memiliki belasan toko yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Bali dan Pontianak.

Jezzy – sapaan akrabnya – memulai semua kreativitasnya dari Pulau Dewata, tanah kelahirannya. Terlahir dari keluarga yang jauh dari bidang seni – ibu pegawai BUMN dan ayah konsultan TI – Jezzy mengasah rasa keseniannya dari lingkungannya di Bali. Selain itu dirinya juga belajar menjahit secara otodidak dari ibunya. Dari sanalah ia mulai berani merancang dan membuat baju sendiri. Berkat tempaan tersebut, tak ayal saat sekolah di SMP teman-temannya mulai memesan pakaian kepadanya.

Hal tersebut berlanjut saat Jezzy belajar di SMA di Bandung. Berhubung order terus membanjir, ia mulai mempekerjakan banyak perajin. Di kelas dua SMA ia merambah Internet dan mulai memasarkan produknya melalui Friendster, Multiply, Facebook dan kini didukung Twitter. Selanjutnya Jezzy mulai membuka toko offline.

Berkat keuletannya dipadu dengan kemauannya terus mempelajari tren busana dan teknologi informasi, kini Jezzy telah menuai hasil. Dibantu 150 pekerja di bidang jahit, pembuatan pola, finishing dan pemasaran, produksinya kini mencapai 450 potong per bulan dengan banderol harga Rp 150-300 ribu.

Mimpi Jezzy belumlah berakhir. Ke depan, ia ingin membangun merek fashion baru dengan aroma kental kain dan budaya Indonesia. “Saya punya merek Asta Collections by Moretosee dengan bahan batik trendi, tokonya sudah ada di Bandung dan Jakarta,” katanya. Selain itu, ia ingin melihat lebih banyak lagi anak muda seusianya yang terjun ke dunia bisnis.

Herning Banirestu

Eddy Dwinanto Iskandar