HP Beli Autonomy Senilai US$ 10,3 Miliar
Hewlett-Packard Co (HP) berencana untuk memperbaiki sistem bisnis mereka dengan membeli Autonomy Corp seharga US$ 10,3 miliar. Pemegang saham Autonomy, perusahaan yang megnembangkan software pencarian, memperoleh US$ 42,11 per saham.
Berdasarkan keterangan resmi HP yang berbasis di Palo Alto, California, perusahaan juga sedang mempertimbangkan untuk memecah divisi PC dan menghentikan produk yang memanfaatkan perangkat lunak WebOS. CEO Leo Apotheker memang berambisi untuk mengurangi ketergantungan perusahaan pada penjualan PC karena menurunnya permintaan konsumen dan banyaknya pihak yang mulai beralih ke iPad dari Apple Inc. Apotheker juga memperluas bisnis di ranah cloud services yang membantu pelanggan mengerjakan tugas komputasi via internet.
“Fokus mereka adalah software dan layanan bagi pebisnis, bukan bergantung pada bisnis hardware,” ujar Michael Gartenberg, analis di Gartner Inc. “Bisnis hardware kini menyulitkan. Dalam banyak hal, bisnis itu bergantung pada komoditas. Ini merupakan pergeseran strategi utama bagi HP.” Dengan menghentikan produk WebOS, Apotheker tampaknya berkeinginan untuk menaruh sistem operasi itu di tablet TouchPad ataupun smartphone.
“Ini jelas merupakan keputusan finansial dari sudut pandang mereka untuk melepaskan bisnis yang tidak menghasilkan margin yang cukup,” kata Mark Margevicius, analis dari Gartner Inc. Hewlett-Packard memang menderita karena berkurangnya permintaan konsumen atas PC. Penjualan di periode ini diperkirakan hanya US$ 32,1 miliar hingga US$ 32,5 miliar. Perusahaan juga memprediksi laba yang jauh lebih kecil dari perkiraan para analis.
Saham Hewlett-Packard sempat jatuh 6% di New York Stock Exchange. Secara total, saham turun 30% di tahun ini. Di lain pihak, Autonomy yang berbasis di Inggris memberikan HP kemampuan untuk layanan pencarian data, termasuk email, musik, video dan posting di jejaring sosial. “Bagi HP, ini merupakan tawaran yang menarik. Autonomy merupakan pemimpin di data yang tidak terstruktur atau data yang tidak dalam bentuk spreedsheet / dokumen word,” ujar Tim Daniels dari Olivetree Securities Ltd.