Moselo Fokus Jadi Marketplace Produk Kerajinan Tangan
Selama ini Moselo dikenal sebagai aplikasi marketplace produk kreatif, buatan tangan (handmade), dan bisa dipersonalisasi sesuai kebutuhan pengguna.
Customer bisa menggunakan produk tersebut untuk dijadikan hadiah unik untuk orang terdekat. Ada 11 kategori yang tersedia untuk produk dan jasa kreatif mulai dari bunga, scarf, hand painted mug, gambar karikatur wajah, hingga 3D custom clay yang ditawarkan oleh lebih dari 1.500 penyedia jasa dan produk kreatif (disebut Moselo: Expert) yang sudah melalui proses kurasi.
Setelah mempertajam fokus menjadi marketplace produk kreatif dan handmade pada Desember 2018, Moselo mengalami peningkatan yang signifikan dari segi jumlah pengguna yang mencapai lebih dari 25.000 dan ribuan jumlah transaksi.
“Sampai saat ini, rata-rata ratusan juta rupiah tiap bulan sudah diterima oleh para Expert yang tergabung di marketplace Moselo.” ungkap Richard Fang, CEO Moselo.
“Moselo adalah kesempatan besar yang baik. Memang butuh kreatif dan kerja keras untuk sukses, tapi ikut tergabung di wadah yang menampung semua kreativitas adalah salah satu cara terbaik,” ungkap Umi Marchamah pemilik branf Mayyumi Glass.
Sejak bergabung dengan Moselo, Umi mengaku brand Mayyumi Glass sudah mengalami peningkatan penjualan sebesar lima kali lipat. Pertumbuhan ini membuat Umi menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan bisnis glass-paintingnya. Di samping pekerjaannya sebagai guru seni, ia menjadi lebih disiplin mengatur waktu dan lebih teratur dalam menerima pesanan melalui aplikasi Moselo.
Cerita sukses lain juga dialami oleh Naloni Mitoni, brand lokal yang menawarkan laptop case modern bermotif batik. Juga mengalami peningkatan penjualan sebesar 2 kali lipat sejak Desember 2018.
“Fitur chat dan informasi order sangat membantu kami untuk melakukan pemeriksaan kembali history penjualan dan request customer.” jelas Jessalyn, owner dari Naloni Mitoni.
Moselo mempunyai misi untuk membantu Expert lokal yang mayoritas masih solopreneur untuk bertransformasi menjadi bisnis kreatif yang bisa membuka lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar mereka.
“Jika 100.000 Expert membuka lowongan pekerjaan untuk 10 karyawan saja, maka 1 juta lapangan tersebut akan tercapai. Ketika itu terjadi, barulah Moselo bisa dikatakan sukses.” ungkap Richard.
Melalui perpaduan teknologi, kreativitas, dan edukasi yang relevan, Moselo yakin bisa berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi kreatif khususnya dalam menyambut puncak bonus demografi di tahun 2030 mendatang.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id