Demi IPO, MU Bergantung Pada Hati Penggemar
Manchester United tampaknya menggantungkan diri kepada penggemar mereka asal Asia untuk membeli saham perdana, dibandingkan memanfaatkan logika. Ini terlihat dari penilaian juara sepak bola Inggris sebanyak 19 kali itu, dengan angka US$ 1 miliar.
Para analis dan penggemar mengatakan penualan 30% saham klub tersebut mungkin menggoda investor ritel dengan cara menonjolkan ‘kedekatan’ dengan Manchester United. Glazers yang berbasis di Amerika Serikat membeli klub itu dengan nilai 790 juta poundsterling (US$ 1,3 miliar) pada 2005. Dana yang dikumpulkan dari IPO akan dimanfaatkan sang pemilik untuk membayar utang dan berinvestasi pada pemain, ujar pihak yang tidak disebutkan namanya oleh Bloomberg. “Saya cenderung berinvestasi di klub itu, bahkan bila penilaiannya tampak terlalu tinggi. Ini disebabkan koneksi emosional saya dengan mereka,” ujar David Hu, analis keuangan yang berbasis di Singapura dan menjadi penggemar MU sejak berusia 10 tahun. “Ini sangat menarik bila saya memiliki kepentingan material dalam tim yang sudah didukung sejak lama.”
Manchester United berharap dapat mengukur permintaan investor setidaknya bulan depan. Mereka dikabarkan juga memutuskan untuk mendaftarkan saham di Asia karena memiliki banyak penggemar di kawasan tersebut. Sayangnya, juru bicara MU, Philip Townsend menolak untuk berkomentar.
Manchester United mengklaim diri sebagai tim sepak bola dengan jumlah tim terbanyak yaitu 330 juta dengan 190 juta diantaranya berasal dari Asia. Apalagi, popularitas tim semakin meningkat setelah tingginya permintaan tayangan sepak bola Liga Premier di 211 kawasan. Glazers memperoleh pendapatan dua kali lipat sekitar 300 juta poundsterling sejak pengambilalihan utang. Biaya bunga dari akuisisi itu berarti tim hanya mendapatkan keuntungan hanya satu kali dalam kurun lima tahun sebelumnya.
“Dalam IPO, insting saya mengatakan investor berbasis pada sesuatu yang kurang institusional,” ujar Philip Hall, mitra Inner Circle Sports yang bertindak sebagai adviser pengambilalihan Liverpool dan Sunderland. “Ini tampaknya lebih mungkin bagi masyarakat untuk berinvestasi bukan dengan perspektif ritel. Mereka tampaknya ingin berkata ‘Saya memiliki 200 saham Manchester United’. Mereka seperti membeli merchandise terbatas.”
MU mengumumkan kerjsa sama selama 4 tahun pada 22 Agustus yang memungkinkan perusahaan DHL menaruh merek mereka di pakaian latihan tim. Kontrak tersebut bernilai lebih dari 40 juta poundsterling. Selain itu, perusahaan makanan ringan asal Malaysia, Mister Potato, dan perusahaan telekomunikasi Vietnam, Beeline, dikabarkan akan mengikuti jejak DHL.