Listed Articles

50%, Kemungkinan Ekonomi Dunia ‘Berantakan’

50%, Kemungkinan Ekonomi Dunia ‘Berantakan’

Kemungkinan ekonomi global tergelincir ke dalam ‘jurang masalah’ setidaknya 50% terkait lemahnya perjuangan Amerika Serikat dan Eropa untuk tumbuh, ujar pemenang Penghargaan Nobel, Michael Spence. Bahkan, masalah tersebut dapat berdampak pula pada Cina dan berbagai negara berkembang.

“Saya sangat khawatir,” ujar Spencer di Hong Kong. “Kombinasi antara kejatuhan Eropa dan Amerika Serikat, yang sebenarnya termasuk potongan menarik di ekonomi industri, saya yakin akan memperlambat pertumbuhan di Cina dan menyebar pula ke seluruh negara berkembang. Kemungkinan skenario itu setidaknya 50%.”

Komentar Spence itu sejalan dengan pengurangan nilai proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang dikeluarkan oleh Citigroup Inc hingga UBS AG pada symposium Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming. Tidak seperti masa setelah krisis keuangan global 2008 saat Cina mampu ‘menahan diri’ dengan program stimulus, sekarang negara tersebut hanya mampu menyangga ekonomi domestik mereka.

“Cina tidak dapat bertahan dari hilangnya permintaan terkait penurunan kualitas ekonomi di negara maju,” ujar Spence. Karena inflasi Cina saat ini masih di angka 6,5%, Beijing mungkin cukup kebingungan untuk menabah bahan bakar pertumbuhan kredit, kata Spence lagi. Pemenang Penghargaan Nobel di bidang ekonomi 2011 itu merupakan professor di Stern School of Business, New York University. Bahkan, Spencer mengklaim Chairman Fed, Ben S. Bernanke, yang berbicara di Jackson Hole memiliki ruang terbatas untuk bermanuver.

“Fed merupakan tempat yang aneh karena mereka memiliki kapasitas tambahan yang terbatas untuk melakukan lebih banyak hal terkait pencegahan pelemahan ekonomi dan kegagalan sistem keuangan,” kata Spence. “Namun, pengharapan mereka terlalu tinggi. Pemerintah, situasi fiskal dan beberapa hal lainnya merupakan jenis agenda utama yang tidak dapat mereka control.”

“Mereka (Fed) seharusnya memusatkan perhatian lebih, dalam kapasitas mereka sebagai sistem perbankan, dalam sector perumahan yang menjadi titik kelemahan dalam memperbaiki ekonomi,” tegas Spence. Mendorong bank untuk lebih bebas memberikan pinjaman kepadai pembeli atau memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya berada dalam proses penyitaan akan membantu bentuk pengeluaran keuangan masyarakat.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved