Transaksi di bisnis busana muslim Indonesia yang mencapai sekitar US$ 10 miliar per tahun memincut Diajeng Lestari untuk meluncurkan HijUp.com, portal e-commerce khusus busana muslim, Juli lalu. “Saya menyukai fashion dan mengamati serta hunting foto gaya-gaya perempuan berjilbab yang kemudian saya tuangkan dalam blog,” kata wanita kelahiran 17 Januari 1986 ini. “Saya berharap, HijUp.com bisa menjadi katalisator bagi visi Indonesia menjadi pusat busana muslimah dunia pada 2020,” lulusan Fisip Universitas Indonesia ini menandaskan.

Lewat HijUp, para desainer bisa menunjukkan koleksi terbarunya sekaligus menjualnya karena portal ini juga melayani jual-beli secara online. Saat ini, sudah banyak desainer papan atas yang bergabung dengan HijUp.com, antara lain Shabby Chic by Ria Miranda, Casa Elana, Hannie Hananto, serta beberapa desainer muda dari Bandung dan daerah di luar Jawa. “HijUp.com memang memberi kesempatan kepada talenta muda di seluruh Indonesia untuk memperkenalkan produk dan desain busana muslim mereka,” tutur anak ketiga dari 8 bersaudara ini.

Meski baru hitungan bulan diluncurkan, kini sudah 30 ribu page view per hari. “Sekitar 1.000 paket telah kami kirim ke berbagai wilayah di Indonesia, paling jauh Papua. Banyak pula permintaan dari Malaysia, Brunei, Singapura, bahkan Kanada,” ujarnya. Sampai akhir tahun ini, target penjualannya mencapai Rp 3 miliar. Ia optimistis, bisnisnya akan menggelinding mulus. “Target BEP awalnya kami patok satu tahun. Tapi, melihat animo pasar, kami optimistis dalam 4-6 bulan sudah bisa BEP.”

Sebelumnya, Diajeng berkarier sebagai konsultan di Gesellshaft fur Technishce Zusammenarbeit – Support for Good Government, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jerman untuk Perbaikan Pelayanan Publik, serta sebagai Eksekutif Riset di MARS.

Henni T. Soelaeman