Mengajar dan berwirausaha. Itulah yang dilakoni Bhayu Rhama. Lewat bendera PT Barama Intercity Treducasindo, Bhayu mengembangkan bisnis biro perjalanan. Dibesut pada 2004 di Yogyakarta, kini usahanya merambah ke Palangkaraya, Pangkal Pinang dan Samarinda. “Indonesia negara kepulauan sehingga permintaan akan perjalanan antarpulau semakin meningkat,” ungkap pria kelahiran Jombang 5 Januari 1979 ini. Selain itu, pengalaman menjadi guide saat menimba ilmu di Inggris memicu ketertarikannya menggeluti bisnis tersebut.

MBA dari University of Wolverhampton, Inggris ini masih fokus pada pasar domestik. “Kami tak semata jualan tiket tapi juga menawarkan paket wisata dan konvensi,” tutur sarjana teknik lulusan Universitas Atma Jaya, Yogyakarta ini. Dengan cabang di beberapa daerah, Bhayu ingin menonjolkan keunikan lokal sehingga membawa perkembangan daerah bersangkutan.

Sukses di bisnis perjalanan, ia kemudian merambah bidang kontraktor yang dikembangkan sejak 2009. Saat ini, ia sedang menggarap proyek perumahan, pembangunan jalan, jembatan dan pengadaan air bersih di Banjarnegara, Jawa Tengah. Ia juga merambah bisnis sawit sejak tahun lalu dengan menggarap lahan milik keluarga seluas 5.500 ha yang sekarang sedang dalam proses untuk bisa dikerjakan semua.

“Mimpi saya ingin memiliki bisnis komoditas dan jasa,” katanya. Alasannya, komoditas seperti kelapa sawit dibutuhkan semua orang, begitu pun bisnis jasa. “Risiko tidak besar, sebagian tenaga dan pikiran bisa dicurahkan untuk orang banyak,” kata dosen di Universitas Palangkaraya, Kalimantan ini.

Darandono