CSR Corner zkumparan

Komitmen Adira Insurance Turunkan Angka Kecelakaan di Jalan Raya

Penilaian IRSA mengacu pada lima pilar keselamatan jalan yang tertuang dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan. (Foto: Vina Anggita)

Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2019 kembali digelar untuk ketujuh kalinya. Penghargaan ini diberikan kepada kota dan kabupaten terbaik dalam hal penerapan tata kelola keselamatan jalan.

IRSA merupakan program corporate social responsibility PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) bekerja sama dengan Majalah SWA dengan tujuan melakukan kampanye penurunan angka kecelakaan di Indonesia.

“Ini bagian dari kontribusi kami pada bangsa dan negara, karena tentu sebagai perusahaan kami tidak hanya diharapkan untuk mendapat keuntungan semata. Akan tetapi, kami juga ingin berbagi kontribusi salah satunya melalui ajang IRSA,” ujar Julian Noor, Chief Executive Officer Adira Insurance di Gedung Kementerian PPN/Bappenas (23/10/2019).

Hingga saat ini, IRSA telah berada di tahap sharing session. Dalam tahap ini, dilakukan forum diskusi antar pemerintah kota dan kabupaten yang menjadi finalis dengan instansi terkait jelang penentuan ajang penghargaan IRSA 2019. Adapun pada sharing session kali ini mengangkat tema “Konsep Smart City Pada Perspektif Keselamatan Jalan yang Berfokus pada Penerapan Smart Mobility dan Smart Living“.

“Secara teknis, konsep Smart Mobility adalah model pergerakan masyarakat dengan memanfaatkan berbagai moda transportasi yang utamanya adalah transportasi umum yang terintergrasi, aman, berkeselamatan, dan nyaman,” kata Julian.

Ia melanjutkan, hal itu harus diikuti dengan konsep masyarakat yang memiliki kualitas yang terukur dan memiliki budaya berkeselamatan selama di jalan atau Smart Living. Kedua hal ini saling terhubung dengan penggunaan teknologi yang terbarukan untuk mewujudkan zero accident di Indonesia.

“Saat ini pemangku kepentingan suatu kota harus dapat merumuskan suatu konsep pergerakan penduduk yang efisien dan terintegrasi atau smart mobility yang akan sangat berguna mendorong pertumbuhan ekonomi suatu kota,” tambahnya.

Hasil dari forum ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan yang baik di wilayahnya. Para finalis juga melakukan city tour untuk melihat secara langsung seperti apa penerapan smart mobility yang ada di PT Transjakarta dan Korlantas Polri.

Selama penyelenggaraannya, IRSA telah bekerja sama dengan 5 pilar keselamatan, diantaranya Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan Kementerian Kesehatan. Kolaborasi ini dinilai sebagai langkah positif untuk membentuk sinergi berbagai pihak agar bersama-sama mendorong pelaksanaan penerapan tata kelola keselamatan jalan yang baik di Indonesia.

“Banyak pemerintah kota/kabupaten yang kesulitan membuat idenya karena keterbatasan dana dan sebagainya, tapi setelah datang ke sini mereka terinspirasi bahwa mereka dapat bekerja sama dengan pihak lain melakukan sesuatu yang luar biasa,” katanya.

Julian juga menuturkan, setiap tahun jumlah kota/kabupaten yang mengikuti IRSA semakin banyak. Menurutnya, ini menandakan bahwa sudah banyak kota/kabupaten yang peduli terhadap keselamatan di jalan raya. Tahun ini tercatat sebanyak 180 kota dan kabupaten yang ikut serta dan kemudian terpilih sebanyak 23 kota dan kabupaten yang menjadi finalis IRSA 2019. Finalis-finalis ini terpilih berdasarkan data-data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan, dan data pendukung lainnya.

Telah dilakukan pula observasi lapangan dan survei kepuasan pengguna jalan terhadap 23 finalis IRSA 2019, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengukur kualitas penerapan tata kelola keselamatan jalan di 23 kota dan kabupaten tersebut.

Saat ini, IRSA 2019 tengah memasuki tahap penjurian. Para juri yang terdiri dari perwakilan kementerian lima pilar keselamatan jalan dan para pakar road safety lainnya akan memberikan penilaian melalui pemaparan finalis mengenai berbagai permasalahan, program kerja, dan evaluai kebijakan terkait dengan program tata kelola keselamatan jalan.

Adapun penilaiannya mengacu pada lima pilar keselamatan jalan seperti yang tertuang dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan yakni manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan dan penanganan pra dan pasca kecelakaan.

“Kami tujuannya bukan penghargaan semata, tetapi sustainable perbaikan di masing-masing daerah dan menjadi getok tular bagi daerah-daerah yang tadinya tidak peduli menjadi peduli,” tutur Julian.

Berikut 23 finalis IRSA 2019: Kota dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi yakni Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bukittinggi, Kota Magelang. Kota dengan tingkat kepadatan penduduk rendah yakni Kota Banjarbaru, Kota Padang Panjang, Kota Balikpapan, Kota Probolinggo. Kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi yakni Kab. Kuningan, Kab. Gianyar, Kab. Pacitan, Kab. Jepara.

Adapun Kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk rendah yakni Kab. Ogan Komering Ilir 2, Kab. Banyuasin, Kab. Musi Banyuasin, Kab. Landak. lbukota Provinsi yakni Banjarmasin, Samarinda, Bandung, Yogyakarta. Terakhir Excellent City yakni Kota Tangerang, Kota Semarang, dan Kota Bangka.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved