Listed Articles

Butuh Rp 121, 6 Triliun untuk Koridor Nusa Tenggara dan Bali

Butuh Rp 121, 6 Triliun untuk Koridor Nusa Tenggara dan Bali

Sekitar 200 investor di Indonesia hadir dalam acara yang bertajuk Nusa Tenggara Investment Day di Ritz Carlton Hotel, Kawasan Mega Kuningan, Selasa (25/10). Acara yang dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono ini, merupakan suatu acara yang mempertemukan korporasi-korporasi besar dengan pemangku kepentingan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini dimaksudkan agar terjadi suatu penjajakan investasi di kedua provinsi tersebut. Tujuannya, untuk mengoptimalkan potensi di wilayah NTB dan NTT sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu dari 6 koridor ekonomi yang dijadikan “Pintu Gerbang Pariewisata dan Pendukung Pangan Nasional” dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Adapun indikasi kebutuhan investasi untuk mendukung koridor Bali dan Nusa Tenggara diperkirakan sebesar Rp. 121,6 triliun.

Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono mengungkapkan bahwa langkah proaktif dari perbankan seperti yang dilakukan unsur perbankan, seperti Bank Mandiri sangat baik untuk mendorong pertumbuhan investasi dan perekonomian Indonesia. “Saya sangat menghargai ini, karena memang diperlukan untuk memajukan investasi, kegiatan seperti ini sangat penting untuk daerah kita, terutama Indonesia bagian Timur,” ujarnya.

Dirut Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan pertemuan ini sangat penting untuk menciptakan sinergi antara korporasi sebagai investor dengan pemerintah dan perbankan untuk menghilangkan hambatan-hambatan berinvestasi di provinsi tersebut.

Peran Bank Mandiri dalam pembangunan di wilayah Nusa Tenggara terus menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun ini. Penyaluran kredit Bank Mandiri di provinsi NTB dan NTT pada 30 September 2011 mencapai lebih dari Rp.880 miliar dengan pertumbuhan mencapai 96.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih dari 50% ditujukan pada kredit modal kerja dengan pertumbuhan di atas 117%, yang mengindikasikan meningkatnya aktivitas usaha di wilayah ini.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved