Corporate Action

Upaya Bank Bukopin Dongkrak CAR Tumbuh Menjadi 16%

Direktur Utama Bank Bukopin, Eko Rachmansyah Gindo (keempat dari kiri), bersama direksi Bank Bukopin disela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Bukopin, di Jakarta.

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Bukopin memberikan persetujuan atas rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Menurut Direktur Utama Bank Bukopin, Eko Rachmansyah Gindo, aksi korporasi tersebut diharapkan dapat menambah Rasio Kecukupan Modal (CAR) Perseroan sebesar 2%-3%. Per Agustus 2019, posisi CAR Perseroan berada pada kisaran 13,23%.

Eko menambahkan, Bank Bukopin berencana menerbitkan saham kelas B sebanyak-banyaknya 40% dari jumlah saham yang ditempatkan atau sebanyak-banyaknya 4,6 miliar saham yang bernilai nominal Rp100.

Perhitungan tersebut didasarkan pada asumsi jika seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam PUT V terserap oleh pasar pada harga seperti saat pelaksanaan PUT IV. Berarti posisi CAR Bank Bukopin setelah pelaksanaan PUT V diharapkan dapat mencapai 15%-16%. “Melalui aksi korporasi ini, kami optimistis Bank Bukopin akan dapat meningkatkan kemampuan pendanaan untuk menjalankan strategi usaha,” katanya.

Eko Rachmansyah Gindo menambahkan, pengajuan Penawaran Umum Terbatas V oleh Perseroan didasari pada pertimbangan untuk meningkatkan permodalan, dalam rangka mendukung ekspansi usaha.

Rencananya, jumlah saham yang akan diterbitkan bergantung pada keperluan dana perusahaan dan harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V. Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas V direncanakan akan dilaksanakan pada Semester II tahun 2019.

“Keseluruhan dana hasil penambahan modal dalam Penawaran Umum Terbatas V ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Perseroan untuk mendukung pengembangan bisnis,” lanjut Eko.

Bank Bukopin telah menetapkan strategi dan target bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerjanya.

Untuk jangka pendek, yaitu dalam 1-3 tahun ke depan, Bank Bukopin telah menetapkan sasaran yaitu revitalisasi arah bisnis, perbaikan kualitas aset dan sumber dana, serta penguatan bisnis proses, yang dilanjutkan dengan pengembangan bisnis yang disiplin dan fokus pada segmen ritel, baik dari sisi pendanaan, maupun penyediaan dana.

Strategi tersebut akan dilakukan secara selektif sesuai segmen bisnis unggulan, fee based maupun transaksional yang akan dicapai melalui produktivitas sumber daya, kualitas, dan proses bisnis.

Dalam jangka menengah, sasaran yang dibidik Bank Bukopin adalah tumbuh berkelanjutan dengan struktur bisnis yang kuat dan sehat melalui fokus pada segmen ritel, produktivitas sumber daya, struktur bisnis berkualitas, dan bisnis proses yang efisien. Dengan begitu, Perseroan diharapkan dapat beroperasi secara kompetitif dan dapat meningkatkan value proposition.

Hingga Semester I/2019 Bank Bukopin terus menjaga tren pertumbuhan jangka panjang. Hal ini terlihat dari posisi aset Perseroan yang mencapai Rp97,74 triliun, tumbuh 6,62% dibandingkan dengan posisi pada 30 Juni 2018 sebesar Rp91,67 miliar.

Kenaikan posisi aset Perseroan per Juni 2019 ditopang oleh realisasi penyaluran kredit yang mencapai Rp66,64 triliun dan kenaikan dana pihak ketiga sebesar 9,46% secara year-on-year menjadi Rp78,90 triliun. Kondisi tersebut juga menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Bukopin.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved