Property zkumparan

Jelang Akhir 2019, Penjualan Apartemen Skandinavia Semakin Bergairah

Sugiyanto Lie, Direktur Apartemen Skandinavia (kanan)

Menjelang pengujung tahun 2019 ini, PT Pancakarya Griyatama selaku pengembang Apartemen Skandinavia optimistis akan menjual sisa 206 unit terakhir yang dinamakan produk Skandinavia Lagom. Produk pamungkas andalan ini berada di lantai 21 hingga 36. Pengembang menyediakan dua opsi, baik yang full furnished maupun non furnished.

Sejak dirilis September 2019, penjualan Skandinavia Lagom per akhir Oktober 2019 direspons antusias oleh pembeli. “Buktinya, sejak dipasrakn September hingga awal Oktober 2019 sudah terjual 10 unit,” ujar Sugiyanto Lie, Direktur Apartemen Skandinavia di lokasi Open House Apartemen Skandinavia, Kota Tangerang.

Menurut Sugiyanto, pihaknya menargetkan penjualan 20 unit per bulan. Sehingga sampai akhir Desember optimistis bisa terjual 40-60 unit. Skandinavia Lagom dipasarkan dengan harga mulai Rp850 juta. Dia memastikan jika harga tersebut akan naik 5 persen di Februari 2020 mendatang. “Jika masih ada sisa unit, kami harapkan awal tahun 2020 semua produk Skandinavia Lagom habis diserap pasar,” dia menegaskan.

Sebelumnya, Norman Eka Saputra, Direktur Marketing PT Pancakarya Griyatama mengatakan bahwa Lagom sangat cocok bagi kalangan milenial atau keluarga muda. Juga, para investor yang bisa disewakan melalui Fika Rooms.Harga jual dibanderol mulai dari Rp850 jutaan (unfurnished) yang terjangkau oleh generasi milenial. Bahkan, untuk investor bisa disewakan melalui model kerja sama Fka Rooms.

Hingga kini, dari 150 pemilik unit Apartemen Skandinavia yang berminat kerja sama Fika Rooms, sudah ada 80 unit yang terdaftar dalam Fika Rooms. Adapun total penghuni apartemen ini mencapai 70 keluarga dari total 500 unit yang sudah serah terima.

Sugiyanto menjelaskan, di pekan terakhir Oktober dan jelang akhir tahun 2019, pengembang dan pengamat properti meyakini iklim investasi semakin membaik. Kapitalisasi pasar tahun 2019 diyakinkan dapat mencapai total Rp 114 triliun. Anjloknya realisasi investasi pada Triwulan I/ 2019 dibandingkan pada periode yang sama di 2018 dinilai karena sikap wait and see pasar saat memasuki hajatan politik pemilihan Presiden dan anggota legislatif pada April 2019. Pasca pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo dan kabinet kerjanya pada Oktober 2019, suasana semakin kondusif dan bisnis properti semakin bergairah.

Faktor lain yang mendukung adalah suku bunga BI Rate yang stabil, bahkan meningkat sejak 2018 sudah naik lima kali hingga 6%. Tak hanya itu, berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya jumlah pengembang subsidi pun menjadi energi tambahan bagi industri properti dan diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang. Kenaikan harga di pasar 0,4 persen dan realisasi penjualan yang meningkat 20 persen dalam sektor perumahan mengindikasikan bahwa penyerapan pasar kini semakin baik dan akan terus membaik hingga beberapa waktu ke depan.

Sementara itu bagi pengembang di area Tangerang, akan didukung pula dengan segera beroperasinya ruas Tol Kunciran-Serpong yang merupakan bagian dari Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 pada akhir Oktober 2019. Dengan hadirnya Tol Kunciran ini, akan mengurangi kemacetan dan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan menuju Tangerang-Merak dan Serpong-BSD.

“Diperkirakan sekitar 30.000 kendaraan akan melewati ruas tol yang akan beroperasi ini. Tentu ini menjadi tambahan fasilitas serta daya jual bagi developer yang berada khususnya di area Tangerang karena infrastruktur dan akses menuju properti menjadi salah satu pertimbangan terbesar bagi konsumen,” ungkap Sugiyanto.

Skandinavia pada September 2019 juga kembali merilis produknya yang terakhir yang diberi nama Lagom. Lagom yang diambil dari bahasa Swedia yang berarti “cukup” dijewantahkan melalui dua tipe desain unitnya yakni 1 Bedroom Suites dan 2 Bedroom Junior dengan luasan semigross 44,81 meterpersegi.

Bekerja sama dengan interior desainer lokal yakni Bitte Desain Studio yang sudah banyak mengerjakan proyek yang memenangkan award seperti Artotel Haniman Ubud, Mr. Fox Jakarta dan Beer Hall ini, Lagom yang masih khas mengusung interior bergaya Scandinavian, diharapkan dapat menarik kembali minat dan kepercayaan konsumen untuk berinvestasi.

“Ya, mungkin di waktu lalu ada kelesuan akibat perilaku yang masih was-was terhadap isu-isu politik, tapi kami yakin saat ini sudah semakin membaik. Ditambah lagi pada Juli 2019 lalu BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 5% yang memberikan pergerakan pada peralihan investasi ke properti. Kami yakin tanggapan konsumen akan bertambah baik,” jelas dia.

Sambil merilis produknya yang terakhir ini, pengembang juga terus berkonsentrasi dalam menghadirkan fasilitas yang lebih lengkap. Pada pertengahan hingga Oktober 2019 ini, tenant-tenant semakin melengkapi area hunian berlantai 37 ini. Jika kemarin telah hadir QQ Kopitiam, Starbucks, Kopi Soe dan SB Bintaro, kini segera bergabung juga Indomaret yang letaknya persis di sebelah lobby Aurora atau sisi east apartemen, sementara di Tangcity Mall juga telah bergabung iBox yang sudah menjadi incaran para pecinta produk Apple.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved