Trends

Pengusaha Helikopter Bidik Bisnis Helicity di Ibu Kota Baru

Oleh Editor
Salah satu armada helikopter dari Helicity, Whiteky Aviation tahun 2018 (Whitesky Aviation)
Salah satu armada helikopter dari Helicity, Whiteky Aviation tahun 2018 (Whitesky Aviation)

Sejumlah pengusaha helikopter mulai membidik bisnis helicity di ibu kota baru di Kutai Kertanegara dan Penajem Paser, Kalimantan Timur. CEO PT Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja mengatakan entitasnya sudah menyiapkan lahan seluas 3 hektare untuk membangun heliport dan kantor.

“Kami sudah kantongi izin pembangunan heliport di ibu kota baru. Nanti 2020 kami mulai merencanakan desain pembangunannya,” ujar Denon di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2019.

Denon mengatakan pembuatan desain heliport dan perancangan bisnis helicity memakan waktu cukup panjang, yakni sekitar 4 tahun. Adapun konstruksi pembangunannya akan mulai teraliasasi pada 2024 mendatang.

Ketua INACA ini mengakui tak terburu-buru mengejar penyelesaian proyek pembangunan heliport dan pengoperasian helicity. Sebab, pihaknya masih menunggu ibu kota anyar bertumbuh sembari melihat arah konsumennya.

“Nanti kami lihat dulu pangsa pasarnya. Apakah helicity ini akan digunakan untuk profesional, keluarga, atau medis,” tuturnya.

Industri helikopter sebagai angkutan udara komersial menunjukkan pertumbuhan positif dalam setahun belakangan. Berdasarkan data Asia Pacific Civil Helicopter Market Overview 2018, industri helikopter di Asia-Pasifik tumbuh 4,6 persen secara year on year.

Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai pertumbuhan 3,6 persen. Denon mengatakan tren positif pertumbuhan industri helikopter didukung oleh adanya pergeseran model bisnis. Semula, helikopter digunakan untuk kepentingan angkutan minyak dan gas. Sedangkan kini, keberadaannya bergeser untuk kepentingan retail dan korporasi.

Beberapa negara dengan pertumbuhan bisnis helikopter paling signifikan ialah Filipina, Thailand, dan Indonesia. Denon optimistis helicity akan menjadi model bisnis unggulan operator helikopter pada masa mendatang. “Apalagi kita melihat Indonesia ini kondisi geografis berbentuk kepulauan dan membutuhkan konektivitas,” ucapnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mendukung adanya pengembangan bisnis helicity di ibu kota baru. Ia mengatakan salah satu bentuk dukungannya adalah relaksasi aturan operasional helikopter.

“Aturan seperti helikopter terbang malam itu instrumennya sudah kami selesaikan. Kami dukung bisnis ini berkembang,” ujarnya.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved