Trends Economic Issues zkumparan

Pemerintah Rancang 3 Strategi Pertumbuhan Nasional 2020

Pemerintah merancang 3 strategi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 mendatang. Pertama, penguatan neraca perdagangan. Kedua, penguatan permintaan domestik. Ketiga, transformasi struktural.

“Selain merawat fundamental ekonomi agar tetap sehat, Pemerintah juga akan menjaga sentimen. Dasar ekonomi adalah 2 hal itu,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Untuk penguatan neraca perdagangan, pemerintah akan fokus pada peningkatan ekspor melalui pengembangan hortikultura berorientasi ekspor dan percepatan perundingan internasional. Selain itu, Pemerintah juga berkomitmen mengurangi ketergantungan impor melalui sinergi BUMN dalam percepatan mandatori B30, restrukturisasi TPI/TPPI, dan pengembangan usaha gasifikasi batubara.

Sementara dari sisi penguatan permintaan domestik, pemerintah akan meningkatkan konsumsi masyarakat melalui kebijakan KUR, penerapan Kartu Prakerja, dan kemudahan Sertifikasi Halal utuk UMK. Kemudian untuk meningkatkan konsumsi pemerintah akan dicapai dengan percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi daerah.

“Lalu yang terpenting adalah peningkatan investasi. Kita akan mengejarnya dengan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, perbaikan ekosistem ketenagakerjaan, percepatan penyelesaian dan penetapan RTRW dan RDTR Kabupaten/Kota, serta percepatan pelaksanaan pengadaan tanah,” kata Menko Perekonomian.

Adapun untuk transformasi struktural dilakukan melalui revitalisasi industri pengolahan, transformasi sektor jasa, transformasi pertanian, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dan hilirisasi pertambangan. Program Quick Wins yang akan dilakukan antara lain dengan melakukan pengembangan litbang industri farmasi, pengembangan usaha dan riset green energy serta katalis, kemitraan pertanian berbasis teknologi, pengembangan asuransi pertanian, pengembangan kawasan Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjung Pinang.

Tantangan perekonomian di tahun 2020 akan tetap besar. Di sisi internal, Indonesia akan menghadapi defisit transaksi berjalan, ketergantungan impor bahan baku, perlunya peningkatan daya saing, isu ketenagakerjaan, dan kesiapan menghadapi industri 4.0. Sedangkan di sisi eksternal, ada tantangan yang bersumber dari kebijakan moneter AS, perang dagang AS-China, isu Brexit, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan proteksionisme.

“Namun tantangan ini juga harus dilihat sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan. Prospek atas perbaikan ekonomi global di 2020 yang dikeluarkan oleh IMF maupun World Bank bisa memberikan peluang bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Airlangga.

Melihat tantangan dan peluang yang dihadapi tersebut, Perekonomian Indonesia tahun 2020 diprediksi mampu tumbuh 5,3%, sejalan dengan stabilisasi perekonomian global dan implementasi kebijakan untuk penguatan perekonomian Indonesia. Konsumsi rumah tangga diprediksi masih menjadi kontributor utama pertumbuhan sisi pengeluaran. Namun, Inflasi di tahun 2020 diproyeksikan tetap terkendali. “Sektor eksternal masih dipengaruhi ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi harga komoditas.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved