Listed Articles

3 Faktor Kesuksesan Bisnis Triputra

3 Faktor Kesuksesan Bisnis Triputra

Menurut Managing Partner Change Solution, Biakman Irbansyah, Triputra Group tergolong perusahaan yang tumbuh dengan signifikan. Apalgi, sektor agribisnis menjadi penyumbang terbesar pundi-pundi uang Triputra. Meski dirasa belum mature, tetap saja, Triputra tergolong sukses dengan memanfaatkan tiga hal.

Keberhasilan Triputra menjadi pemain besar, menurutnya, disebabkan beberapa faktor. Pertama, karena kemimpinan yang kuat dari Founding Father, TP Rachmat. TP Rachmat dinilainya memiliki accumulative learning, yakni pengalaman panjang diberbagai bidang industri. Hal tersebut digunakan TP Rachmat sebagai modal utama membangun perusahaan. Misalnya, kemampuan TP Rachmat mengantarkan Astra menjadi group besar, diimplementasikan kembali ke perusahaan miliknya. “TP Rachmat pintar melihat peluang bisnis. Ia tahu dimana saatnya membangun, mengakusisi, mengembangkan, bahkan melepaskan bisnis. Ia juga lihai mengelola SDM dengan solid,” kata Biakman singkat.

Selain faktor figur, keberhasilan Triputra juga disokong oleh kualitas SDM. Sebagai perusahaan baru, manajemen Triputra mampu mengumpulkan talenta-talenta terbaik. Ketiga, ketepatan waktu (timing). Manajemen Triputra memiliki strategi dalam proses pengembangan bisnis, khususnya di kelapa sawit dan karet. “Karena mereka tahu sektor ini akan profitable dan cerah, mereka secara bertahap mulai menambah land bank,” ungkap Biakman.

Kultur perusahaan juga menjadi pilar penting keberhasilan Triputra menggerakan seluruh bisnis unit. Biakman menilai, TP Rachmat dan jajaran top eksekutif di induk perusahaan memiliki komitmen yang tinggi untuk menyebarkan budaya dan nilai perusahaan. Meski sepele, aktivitas tersebut mampu meningkatkan kinerja karyawan. “Yang saya tahu, Triputra berorientasi pada proses, tidak melulu hasil. Itulah yang menjadi kelebihan perusahaan ini,” katanya.

Agar tetap berkelanjutan, Triputra harus tetap fokus pada bisnis yang sedang dikembangkan, meningkatkan kemampuan membaca tren, serta kemampuan melihat dinamisme keunggulan daya saing. “Kuncinya adalah evaluasi dan inovasi,” ujar Biakman lagi. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved