Perum Jamkrindo, Percaya pada Vokasi
Sejak 2017, ada yang berbeda dalam aktivitas Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi, antara lain Universitas Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, dan Institut Pertanian Bogor, Jamkrindo menerima talenta muda untuk bergabung melalui Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) dengan penekanan pada progam vokasi.
Jamkrindo menjalankan program vokasi ini dengan penuh kesadaran. Pertama, di satu sisi, lulusan program vokasi sesungguhnya punya potensi besar. Kedua, peserta pendidikan vokasi rata-rata datang dari ekonomi menengah-bawah. Ketiga, lulusan vokasi sering kalah bersaing dengan sarjana. “Masih banyak perusahaan yang tidak merekrut. Padahal, mereka lebih militan bekerja untuk kepentingan korporasi,” kata Sulis Usdoko, Direktur Manajemen SDM, Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo. BUMN ini sendiri memerlukan tenaga lulusan vokasi di bidang komunikasi, akuntansi, perkantoran, dan aktuaria.
Jamkrindo tidak asal merekrut untuk ikut PMMB. BUMN ini akan memberikan beasiswa S-1 bagi yang berkinerja baik, yang kemudian direkrut jika kinerjanya memuaskan. Sulis kemudian mencontohkan salah satu peserta PMMB bernama Boby Dwi Mahendra yang sempat viral. Berasal dari keluarga yang sangat sederhana, Boby berhasil lulus dari Program Studi Manajemen Agribisnis, Sekolah Vokasi IPB, dengan predikat cum laude. Setelah mengikuti program magang dan lulus kuliah, Boby langsung diterima menjadi karyawan Jamkrindo.
Dalam praktiknya, para peserta magang dibekali hard skill dan soft skill yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan. Mereka diberi berbagai pengetahuan dan ilmu mengenai industri penjaminan, UMKM, entrepreneurship, serta etos kerja melalui kelas-kelas interaktif yang menghadirkan para mentor yang ahli di bidangnya. Selain kelas formal, juga ada kelas nonformal seperti leadership camp yang diadakan selama dua hari di Bogor dengan materi kepemimpinan, sinergi, dan kolaborasi.
Beberapa peserta magang juga diberi kesempatan langsung untuk berkunjung ke wilayah kerja Jamkrindo yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan, peserta terbaik bisa mengikuti kelas ahli penjaminan modul dasar. “Kami sangat fokus membekali mereka dengan kemampuan leadership. Kami tidak ingin magang hanya sekadar menghabiskan jam kerja kemudian mendapat sertifikat. Setidaknya, saat mereka mencari pekerjaan di tempat lain, mereka saya anggap sudah kompeten,” kata Sulis.
Hingga saat ini, jumlah peserta PMMB mencapai 179 orang. Pada batch pertama sebanyak 57 orang, batch kedua 92 orang, dan batch ketiga 30 orang. Adapun yang diangkat sebanyak 45 orang, terdiri dari batch pertama 23 orang dan batch kedua 22 orang. Sulis menjelaskan, dari peserta yang direkrut, kebanyakan menyubtitusi kekurangan SDM yang bersifat administratif.
Untuk pengembangan ke depan, Jamkrindo akan tetap fokus pada pendidikan vokasi. “Nantinya mau jadi karyawan Jamkrindo atau tidak, mereka sudah kompeten. Sudah saya bekali dengan leadership, ilmu manajemen, proses bisnis, dan model bisnis yang tidak akan pernah ditemui di tempat magang lainnya,” kata Sulis dengan antusias. (*)
Yosa Maulana & Sri Niken Handayani