Astra Honda Motor, Aktif Terlibat hingga Kurikulum
Bicara tentang mendukung pendidikan vokasi yang bersifat link and match, langkah PT Astra Honda Motor (AHM) patut diapresiasi. Pasalnya, AHM sudah intens terlibat sejak 2009. Kini 692 SMK dari seluruh provinsi telah menjadi sekolah mitra binaannya.
Pola keterlibatan anak usaha Astra International ini terbilang cukup maju. AHM beserta jaringan bisnisnya (main dealer, dealer, dan bengkel AHASS) melakukan pembinaan ke sekolah binaan secara berjenjang dan terstruktur, mulai dari aspek komitmen, software, brainware, sampai hardware (ruang serta alat praktik siswa dengan standar bengkel resmi Honda). Bahkan, kurikulum serta materi ajar SMK binaan diselaraskan dengan Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (KTBSM) Astra Honda. Siswa diajari teknologi terkini seputar sepeda motor Honda, juga pengetahuan tentang kewirausahaan.
Agar berjalan baik, pihak AHM memperhatikan dua faktor utama kesuksesan program vokasi link and match yang mereka lakukan, yakni tenaga pengajar, serta ketersediaan dan kelengkapan alat praktik.
Realisasinya, berkerjasama dengan Direktorat Pembinaan SMK-Kementerian Pendidikan & Kebudayaan serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian, dihelat Program Pendidikan Satu Hati. Dalam urusan tenaga pengajar, AHM bersama jaringan main dealer meningkatkan kompetensi guru SMK binaan melalui program pelatihan serta sertifikasi teknik berjenjang dan terjadwal dengan materi yang sudah disiapkan para instruktur berdasarkan perkembangan teknologi sepeda motor terkini.
Kemudian, terkait kelengkapan alat praktik, AHM melakukan beberapa hal. Di antaranya, memberikan donasi kelengkapan praktik unit motor dan tools, membuat standardisasi kelengkapan laboratorium praktik disesuaikan dengan kebijakan dunia industri, menyediakan fasilitas praktIk kerja industri (prakerin) di bengkel resmi AHASS untuk siswa, membuka kunjungan industri ke pabrik AHM, dan memberikan fasilitas pembelajaran online berupa portal edukasi SMK yang dapat diakses oleh SMK binaan di mana pun dan kapan pun.
Hingga saat ini Program Pendidikan Satu Hati bisa dikatakan cukup sukses. Rinciannya: 1.700 guru produktif kompetensi keahlian TBSM telah mendapatkan pelatihan Modul Ajar Dasar (Basic Maintenance), 1.100 guru mendapatkan pelatihan Modul Ajar Lanjutan (Repair & Maintenance), 800 guru tersertifikasi Modul Bronze (Basic Maintenance), dan 200 guru tersertifikasi Modul Silver (Repair & Maintenance). Kemudian, ada 1.700 lulusan yang telah tersertifikasi standardisasi Dunia Industri (Uji Kompetensi Keahlian-Basic Maintenance).
“Selain itu, siswa SMK binaan kami keluar sebagai Juara 1-3 dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional 2019 untuk bidang lomba Motorcycle & Repair Maintenance yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan-Direktorat Pembinaan SMK,” ungkap Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM, penuh rasa bangga. Kemudian, sebanyak 60 SMK telah menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK), dan akan terus ditambah serta diperluas ke seluruh provinsi.
Ahmad menyatakan bahwa melalui program yang digelarnya, AHM berharap alumni SMK yang mengimplementasikan kurikulum TBSM Astra Honda memiliki keterampilan tinggi di bidangnya sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau bersaing di dunia usaha, baik bekerja di bengkel atau malah membuka bengkel sendiri. Intinya, “Dengan pendidikan vokasi Astra Honda, kami ingin kompetensi generasi muda alumni SMK dapat semakin berkualitas. Tidak hanya bermanfaat bagi industri, tapi juga bisa menjadi wirausaha mandiri,” katanya.
Sekalipun sudah berdampak positif, AHM tak berpuas diri. Ke depan, Ahmad menjelaskan, mereka akan mengoptimalisasi media pembelajaran online untuk SMK melalui aplikasi e-learning. Tujuannya: mempercepat dan mempermudah proses pembelajaran di seluruh pelosok negeri dengan materi terkini sesuai dengn perkembangan teknologi sepeda motor. (*)
Yosa Maulana & Vina Anggita