Listed Articles

Banjir Thailand, Toyota Mungkin Lepaskan 'Mahkota'

Banjir Thailand, Toyota Mungkin Lepaskan 'Mahkota'

Toyota Motor Corp harus siap kehilangan mahkota sebagai produsen mobil terbesar di dunia, tahun ini. Pasalnya, perusahaan memotong proyeksi profit sekitar 54% setelah banjir terburuk selama 70 tahun menimpa Thailand dan mengganggu produksi Toyota.

Laba bersih Toyota akan turun 180 miliar yen (US$ 2,3 miliar) dalam kurun 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret mendatang, ujar keterangan resmi perusahaan yang berbasis di Jepang itu. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi analis yang dikumpulkan Bloomberg yaitu 393 miliar yen. Banjir Thailand menyebabkan kekurangan komponen di seluruh dunia. Bahkan, menganggu produksi sedan Corolla dan Camry di Amerika Serikat. Selain itu, Toyota masih berduka akibat gempa dan tsunami Maret lalu, serta fluktuasi nilai yen.

“Meskipun Toyota secara bertahap membangun persediaan dari sedan Camry terbaru dan beberapa model populer mereka, divisi penjualan belum sepenuhnya melewati tahap pemulihan,” kata Issei Takahashi, analis di Credit Suisse Group AG kepada Bloomberg. “Penjualan Toyota mungkin baru akan pulih pada Februari mendatang.”

Sebaliknya, Nissan Motor Co, produsen mobil kedua terbesar di Jepang, bulan lalu memproyeksikan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan analis. Pasalnya, Nissan berhasil meningkatkan penjualan kendaraan di Cina dan pulih lebih cepat dari gempa dibandingkan Toyota dan Honda.

Toyota selaku produsen Camry memotong proyeksi profit operasional 56% menjadi 200 miliar yen. Ini berarti perusahaan mungkin akan memperoleh keuntungan lebih rendah dibandingkan Nissan untuk ketiga kalinya dalam kurun empat tahun. Toyota tampaknya harus menyerahkan tahta sebagai produsen mobil terbesar di dunia kepada General Motors Co di 2012. Toyota pun memotong proyeksi penjualan menjadi 7,38 juta kendaraan. Sebelumnya, mereka memperkirakan penjualan 7,6 juta di 2011.

Toyota mungkin kehilangan output lebih banyak dibandingkan produsen mobil lain karena banjir, kata Masatoshi Nishimoto, analis di IHS Automotive. Toyota mungkin tidak dapat menutupi produksi yang tidak memenuhi target seperti VIGO SUV. Pasalnya, 90% komponen mobil tersebut berasal dari Thailand dan sulit untuk mendapatkan pemasok alternatif, kata Nishimoto lagi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved