SMESCO ,sebuah lembaga yang bernaung di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini menyatakan kesiapan untuk menjadi “rumah” maupun “ruangan” bagi produk-produk berkualitas dari hasil Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. SMESCO menghadirkan sebuah “rumah” yang diberi nama House of Indonesia bagi produk-produk UKM tersebut. Di Houses of Indonesia tersebut, para pelaku industri UKM dapat memamerkan produk-produknya yang berkualitas dan juga di tempat tersebut mampu menjadi tempat atau sarana bagi mereka para pelaku industri UKM untuk sekedar berkumpul dan berbagi sesama mereka.

“Sekitar 56 persen pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah sumbangan dari UKM. Hal ini merupakan bukti bahwa industri UKM di Indonesia terus tumbuh secara signifikan dan mampu membuktikan diri sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, unggul dan tahan krisis. Ini merupakan potensi ekonomi yang luar biasa dan wajib mendapat perhatian berbagai pihak,” ujar Yuana Sutyowati, Dirut Lembaga Layanan Pemasaran-Koperasi dan UKM.

“HOUSE OF INDONESIA merupakan salah satu bukti komitmen SMESCO dalam terus mendukung dan memfasilitasi pelaku UKM, khususnya sebagai wadah yang akan membantu memasarkan produk-produk unggulan ke pasar internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, UKM diharapkan dapat menjadi tumpuan pemberi devisa negara, khususnya di saat Indonesia menghadapi dampak ancaman krisis global yang melanda negara-negara besar di kawasan Eropa dan Amerika Serikat saat ini,” lanjut Yuana.

Selain menjadikan House of Indonesia sebagai tempat yang mampu mengadakan pameran secara representatif bagi para pelaku UKM, SMESCO akan selalu mencoba untuk meningkatkan daya saing diantara para pelaku UKM tersebut. Upaya yang dilakukan antara lain, dengan menggandeng Warwick Purser (pendiri PT Out of Asia, salah satu eksportir produk kerajinan Indonesia terbesar di Asia bagian Timur) sebagai tenaga ahli dalam usaha pelaksanaan program pengembangan produk-produk UKM Indonesia yang berkualitas sehingga mampu di ekspor dan mampu diterima sekaligus mampu bersaing di pasar internasional.

SMESCO juga akan memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi berbasis web dan e-commerce (penjualan online) untuk lebih meningkatkan dan memperluas pasar UKM. Selain itu, kerja sama dengan instansi lain, termasuk pihak-pihak swasta dan juga pemerintah daerah maupun pusat akan terus dibangun dan diintensifkan. Sementara itu, untuk program pembiayaan UKM tetap akan dilanjutkan melalui Kementerian Koperasi dan UKM.

“Dengan pendekatan yang holistik, yaitu melalui proses pembinaan dalam bidang kreatif, produksi, pemasaran dan permodalan yang baik, kami berharap produk-produk UKM Indonesia akan mendapat apresiasi yang lebih tinggi dari masyarakat Indonesia maupun dunia internasional. Dengan demikian program ini akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian nasional khususnya dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Yuana Sutyowati.