Fikri Membangun FFC Media dari Umur 21 Tahun
Data menyebutkan, pertumbuhan industri ekonomi digital di Indonesia meningkat signifikan dan mencapai 40% setiap tahunnya. Diprediksi hingga tahun 2025 pertumbuhannya berpotensi mencapai US$ 130 miliar atau setara dengan Rp1.820 triliun (Kurs Rp14.000).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp560 triliun tahun 2019. Tentunya, ini merupakan pencapaian yang luar biasa untuk Indonesia dalam sektor ekonomi digital, dan teknologi, termasuk di dalamnya kontribusi dari industri digital dan e-commerce.
Fikri Faizah, pemuda milenial yang memanfaatkan peluang bisnis industri digital, dan teknologi yang sangat besar potensinya. Pria kelahiran Jakarta tahun 1998 ini sudah menjalankan bisnis social media marketing, internet marketing, berjualan tiket rekreasi, online travel, dan lain-lain sejak tahun 2014, saat masih menginjak bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sebelumnya, Fikri pernah menjadi seorang selebtweet dan tergabung pada komunitas Indonesian Seleb Tweet (IST) pada periode 2010-2017 dengan 200.000 pengikut.
Dari Twitter, Fikri telah mendapatkan banyak pemasukan, teman dan relasi yang terbangun. Namun, seiring dengan berjalannya waktu Twitter mulai kurang diminati oleh pemasang iklan (advertiser), Fikri memutuskan untuk beralih membuat dan bermain Instagram. Alhasil, sampai saat ini Fikri sudah memiliki akun Instagram dan memiliki sekitar 200.000 pengikut.
Pengalaman kerjanya juga panjang. Dia merintis karier tahun 2016. Selanjutnya dia bekerja sebuah perusahaan Technology Agency yang fokus pada pembuatan dan pengembangan aplikasi Augmented Reality yang berbasis Android dan Website, sebagai Content and Social Media Director. Laluz tahun 2018 – 2019, dia sampai dengan tahun 2019, dia menjadi Team Leader Social Media and Internet Marketing Manager di lembaga pemerinyah. Dan sejak 2015 sampai 2019, Fikri terjun sebagai Blogger dan Google AdSense.
Besarnya potensi peluang industri digital dan teknologi yang dilihat dan telah dirasakan oleh Fikri, mendorong dia membangun bisnis digitalnya di usia muda, 21 tahun. Bersama partnernya Alfaresta Anteng Tristansah, Fikri mendirikan sebuah perusahaan yang bernama PT FFC Media Indonesia pada Juli tahun 2019 lalu. Perusahaannya bergerak dan terfokus pada Digital Agency, Management Talent, e-Sports Gaming, Jasa Digital, Media dan Internet Marketing. Total karyawan 10 orang.
Fikri mengatakan, FFC Media Indonesia ini berbeda dengan kebanyakan perusahaan atau agency lainnya di luar sana. Kenapa? Karena dia mendirikan perusahaan digital agency ini berdasarkan pengalaman dan keresahannya yang telah dirasakannya. “Kami mendirikan perusahaan ini karena untuk menciptakan sebuah sistem baru. Sebab, saya dan partner merasakan selama ini sistem yang perusahaan lain tawarkan, sangat berisiko terhadap keamanan dan privasi pengguna,” ujar Fikri.
Fikri mengatakan sejumlah talentnya berasal dari kalangan YouTuber, Selebgram, Selebtweet, artis dan lainnya. Di antaranya adalah Yosua Putra, Usama Harbatah, BangIjal TV, dan lainnya.
Tak puas hanya dengan satu usaha, Fikri akhirnya membuat usaha yang kedua dan bergerak di ranah e-Sports yang bernama Wolfgenk e-Sports. Pertimbangannya bidang ini digandrungi anak-anak milenial, tak hanya di Indonesa, bahkan sampai ke kancah dunia.
Awalnya, Wolfgenk adalah sebuah guild atau clan yang dibuat oleh seorang gamer dan streamer yang berasal dari Yogyakarta, yang bernama Shidiq, lalu muncul ide dari menjadikan Wolfgenk sebagai e-Sports. Lalu terbentuklah Wolfgenk e-Sports pada Juni 2019. Beberapa prestasinya adalah juara Intifada Season II 2019, FFIM 2019 DS DreamWork II 2019, Rise to Death Championship Season II 2019, DG Golden Ticket A1, Area Sumatera 2019 serta Medan Online War 2019.
www.swa.co.id