Trends Economic Issues

BI: Penjualan Eceran April Diprediksikan Turun Hingga -11,8%

Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia pada Maret 2020 mengindikasikan berlanjutnya penurunan penjualan eceran. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2020 yang turun -4,5% (yoy), lebih dalam dibandingkan -0,8% (yoy) pada Februari 2020.

Penurunan tersebut bersumber dari kontraksi penjualan pada hampir seluruh kelompok komoditas yang dipantau, kecuali kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang tetap solid. Penurunan penjualan eceran terdalam terjadi pada kelompok Barang Lainnya, khususnya subkelompok Sandang sebesar -60,5% (yoy) dari -40,4% (yoy) pada bulan lalu, serta kelompok Barang Budaya dan Rekreasi sebesar -20,5% yoy lebih dalam dari -16,8% yoy dari bulan sebelumnya.

Penjualan eceran pada April 2020 diprediksika semakin terkontraksi. Hal ini tercermin dari perkiraan pertumbuhan IPR April 2020 sebesar -11,8% (yoy), disebabkan penurunan yang terjadi pada seluruh kelompok komoditas yang disurvei. Penurunan terdalam terjadi pada kelompok Barang Lainnya, khususnya subkelompok Sandang, yang diprakirakan turun -67,3% (yoy), lebih dalam dari -60,5% (yoy) pada Maret 2020.

“Responden menyampaikan penurunan penjualan sejalan dengan penurunan permintaan dan kebijakan pembatasan sosial akibat semakin meluasnya dampak Covid-19 di April 2020,” tulis BI dalam laporan Survei Penjualan Eceran, Selasa (12/05/2020).

Hasil survei juga mengindikasikan tekanan harga di tingkat pedagang eceran akan mengalami penurunan pada 3 dan 6 bulan mendatang (Juni dan September 2020). Penurunan tekanan harga tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 dan 6 bulan yang akan datang (Juni dan September 2020) masing-masing sebesar 160,7 dan 153,0 lebih rendah dibandingkan 173,0 pada Mei 2020 dan 153,7 pada Agustus 2020 seiring dengan prakiraan penurunan permintaan karena masih terbatasnya daya beli masyarakat.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved