Citigroup Inc berencana melakukan pemotongan pegawai sekitar 3 ribu orang sebagai bagian dari kebijakan CEO Vikram Pandit untuk mengurangi biaya. Pengurangan yang setara dengan 1% total pegawai itu diambil dari berbagai divisi, termasuk bagian trading dan operasional investasi perbankan.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh pihak yang tidak disebutkan namanya oleh Bloomberg. Meskipun begitu, jumlah tersebut mungkin diminimalisir hingga menjadi 900 orang. Citigroup berada di posisi ketiga berdasarkan jumlah aset sebagai pemberi pinjaman di Amerika Serikat. Saat ini, perusahaan tersebut memiliki 267 ribu pegawai hingga akhir kuartal ketiga.

“Sebagai bagian dari upaya kami untuk mengontrol pengeluaran, kami membuat sejumlah upaya pengurangan jumlah karyawan dalam bisnis dan fungsi tertentu di tubuh Citi,” kata Danielle Romero-Apsilos, juru bicara Citigroup yang berbasis di New York.

Citigroup mencatat kenaikan profit sebesar 74% di kuartal ketiga. Mereka sempat menyebutkan hanya mempekerjakan pegawai dalam jumlah terbatas untuk mengendalikan biaya perusahaan dan meningkatkan pendapatan. Apalagi saat ini, muncul peraturan baru mengenai tingkat modal minimum. Pemotongan jumlah pegawai juga sempat dilaporkan Wall Street Journal. Saham Citigroup turun 41% tahun ini dan sempat ditutup dengan angka US$ 28,02 di Bursa Saham New York.

Pandit, 54 tahun, mencapai posisi puncak pada 4 November lalu dan memerintahkan Mike Corbat sebagai CEO tunggal untuk kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Pandit memang menciptakan beberapa strategi untuk meraih lebih banyak pendapatan dari pasar negara berkembang di Asia dan Amerika Latin. Ini disebabkan melemahnya ekonomi di Asia dan ‘pembongkaran’ aset yang tidak diinginkan di dalam unit Citi Holdings.