Management Trends

Daewoong Infion Bukukan Total Penjualan Erythropoietin Rp145 Miliar

Daewoong Infion saat ini memproduksi erythropoietin (EPO) dalam bentuk produk jadi dan larutan murni di Indonesia

Daewoong Infion, perusahaan joint venture milik perusahaan farmasi asal Korea Selatan bernama Grup Daewoong mengumumkan total penjualan reverse export produk erythropoietin (EPO) ke Korea telah mencapai lebih dari Rp145 miliar. Pencapaian ini merupakan total penjualan kumulatif selama 3 tahun mulai dari Semester II/ 2017 hingga Semester I/ 2020.

Setelah mendirikan Daewoong Infion, perusahaan joint venture antara Daewoong Pharmaceutical dan Infion pada tahun 2012, Grup Daewoong membuka pabrik biofarmasi pertama di Indonesia yang berlokasi di Surabaya dan melakukan transfer teknologi biofarmasi unggulan dari Daewoong Pharmaceutical untuk melakukan penelitian, pengembangan, dan manufaktur berbagai produk biofarmasi di Indonesia.

“Kami memainkan peran utama dalam memajukan industri farmasi Indonesia dengan mengekspor bahan baku obat ke Korea Selatan, yang merupakan negara maju di bidang farmasi,” ujar Suh Chang-woo, Presiden Direktur Daewoong Infion. Menurutnya, Daewoong Infion adalah perusahaan biofarmasi pertama di Indonesia yang telah memimpin industri biofarmasi dan berkontribusi dalam menyediakan produk biofarmasi berkualitas tinggi kepada pasien.

Daewoong Infion saat ini memproduksi erythropoietin (EPO) dalam bentuk produk jadi dan larutan murni di Indonesia. Produk EPO ini untuk mengobati anemia pada pasien yang menderita gagal ginjal kronis, menjalankan dialisis, dan mengidap anti-kanker. Produk ini telah mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI pada Januari 2020. Sejak diluncurkan tahun 2017, produk ini mampu menjadi produk dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia hanya dalam waktu enam bulan.

Daewoong Infion mampu membukukan lebih dari Rp145 miliar dari penjualan reverse export produk EPO yang berbentuk bulk/produk semi jadi dalam waktu tiga tahun berkat strategi dualisasi produksi yang dilakukan perusahaan melalui kerja sama dengan Grup Daewoong Group.

“Jadi Daewoong Infion memproduksi produk EPO dalam bentuk bulk/produk semi jadi dan produk jadi. Lalu, Daewoong Pharmaceutical mengimpor bulk /produk semi jadi EPO ini dari Indonesia ke Korea untuk diproduksi menjadi produk jadi. Produk EPO tersebut oleh Daewoong Pharmaceutical dijual di Korea dengan nama merek berbeda,” jelasnya.

Sementara itu, Daewoong Infion akan berekspansi ke pasar farmasi Timur Tengah senilai Rp970 triliun. Perusahaan memperoleh sertifikasi halal untuk produk Epidermal Growth Factor (EGF) pada bulan Mei lalu setelah produk EPO milik Daewoong mendapatkan sertifikasi halal pada bulan Januari. Total penjualan reverse export produk EPO diperkirakan akan melampaui Rp200 miliar hingga akhir 2020.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved