Tower Bersama Ketatkan Protokol Kesehatan
Di tengah pandemi Covid-19 semua perusahaan melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisir angka penyebaran virus tersebut. Salah satu yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), perusahaan yang bergerak di bidang penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan BTS oleh para operator telekomunikasi di Indonesia.
Helmy Yusman Santoso, Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk menyampaikan bahwa selama pandemi Covid-19 , pihaknya harus terus membantu pelanggan telekomunikasi dalam perluasan jaringan. Pasalnya, dengan penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini, perkantoran menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) dan menerapakan online meeting untuk menggantikan rapat tatap muka serta online learning untuk sekolah-sekolah.
Hal ini berdampak dengan meningkatnya permintaan data yang dirasakan oleh para pelanggan operator telekomunikasi. Peningkatan permintaan data secara tidak langsung meningkatkan permintaan kebutuhan titik lokasi penempatan BTS/ perangkat telekomuikasi para operator telekomunikasi tersebut sehingga permintaan kolokasi maupun menara baru meningkat.
Sehingga selama pandemi Covid-19 global ini, pihaknya terus membantu pelanggan telekomunikasi kami dalam perluasan jaringan mereka serta persyaratan layanan berkelanjutan mereka. Namun ia memastikan bahwa perusahaan telah mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan dan menjaga kesehatan karyawan selama masa-masa yang tidak pasti ini.
“Kami beroperasi sambil mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan dan menjaga kesehatan karyawan kami,”ujarnya kepada SWA Online.
Efektif per tanggal 16 Maret 2020, karyawan dapat melakukan pekerjaan mereka dari rumah dan tidak harus berada di kantor. Mereka telah mulai bekerja dari rumah untuk meminimalkan potensi penularan virus antara karyawan.
Dalam hal ini termasuk layanan call center pelanggan, di mana seluruh karyawan sekarang memiliki akses jarak jauh ke server perusahaan dan dapat bekerja dari rumah. Adapun jika ada beberapa karyawan yang harus mengunjungi lokasi site pelanggan untuk instalasi, layanan, dan perbaikan. Perusahaan mewajibkan karyawan untuk mengikuti protokol ketat untuk mengurangi risiko penyebaran. Namun jika memungkinkan untuk menyelesaikan masalah pelanggan dari jarak jauh, biasanya karyawan menggunakan alat dan teknologi virtual untuk meminimalkan kunjungan bagi karyawan dan pelanggan.
Untuk diketahui, per 30 Juni 2020, TBIG memiliki 31.039 penyewaan dan 15.893 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 15.772 menara telekomunikasi dan 121 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 30.918, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,96, naik dari 1,85 di akhir tahun 2019.
Secara organik perusahaan menambahkan penyewaan kotor sebanyak 2.517 yang terdiri dari 370 sites telekomunikasi dan 2.147 kolokasi untuk setengah tahun pertama 2020. Dan tahun 2020, ditargetkan untuk penambahan 3.000 penyewaan baru dan per 30 Juni 2020.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id